Kamis, 12 September 2013

Ramalan pernikahan Julia Perez Dewi Perssik Yuni Shara di GlobalTV




Priyashiva Akasa Dwijendra, Peramal Tarot dan Konsultan Spiritual meramalkan perkawinan beberapa artis selebritis Indonesia diantaranya: Julia Perez, Dewi Perssik, Anang dan Ashanty, Yuni Shara dan Raffi Ahmad dan Syahrini. Ramalan pernikahan ini disiarkan melalui acara Fokus Selebriti di GlobalTV pada edisi Rabu, 2 Januari 2013 yang lalu dalam rangka menyambut tahun baru.

Ramalan perkawinan Julia Perez menurut pandangan Priyashiva Akasa, akan terjadi kurang dari 2 tahun dari sejak tanggal wawancara tersebut disiarkan. Pada saat itu, Julia Perez yang banyak dikenal melalui film-film yang bergenre horror tengah digosipkan sedang menjalin hubungan cinta kasih dengan seorang pria ningrat dari kasultanan Solo. Namun menurut pandangan Priyashiva Akasa, pria itu bukan jodohnya. Sedangkan mengenai Dewi Perssik, Priyashiva Akasa meramalkan pula bahwasanya artis panas ini juga akan menikah dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun. Dewi Perssik pada saat itu pun sedang digosipkan tengah menjalin suatu hubungan dengan seorang pria pengusaha di Kalimantan. Priyashiva Akasa menyarankan agar sekiranya Dewi Perssik berhati-hati dalam memilih pasangan barunya karena dia berpotensi mengulang-ulang perceraian di masa depan cinta kasihnya.

Ramalan perkawinan antara Anang Hermansyah dengan Ashanty, dalam terawangan Priyashiva Akasa, hubungan cinta kasih mereka berdua lebih harmonis dan bisa saling melengkapi dibandingkan dulu ketika Anang menikah dengan Krisdayanti. Sedangkan dalam pandangan Priyashiva Akasa, jodoh Syahrini belumlah nampak pada saat itu.

Sedangkan perihal jalinan cinta kasih diantara Yuni Shara dengan Raffi Ahmad, Priyashiva Akasa berpandangan dan juga menyarankan agar hubungan mereka tidak perlu diteruskan karena pada dasarnya mereka tidak berjodoh. Apabila hubungan diteruskan dan dipaksakan maka di rentang tahun 2014 sekitar bulan Februari atau Maret 2014, hubungan mereka akan putus juga. Jikalaupun diteruskan ke jenjang pernikahan pun maka Yuni Shara dan Raffi Ahmad berpotensi untuk bercerai pada akhirnya.

Di dalam sesi wawancara gosip selebriti ini juga dikomentari oleh beberapa artis diantaranya Sherina Munaf, Fitri Tropica, Sule dan termasuk juga artis-artis yang bersangkutan. Anggap saja semua ini sebagai hiburan dan masukan, syukur-syukur bermanfaat bagi kita semuanya.

------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------

Selasa, 27 Agustus 2013

Sial karena selingkuh







Perselingkuhan dalam hubungan cinta kasih dan rumah tangga bisa terjadi karena berbagai faktor baik faktor internal maupun eksternal. Salah satu faktor internal diantaranya adalah karena hubungan cinta kasih yang tidak harmonis, komunikasi yang tidak sehat antar pasangan, perbedaan karakter dan lain sebagainya. Sedangkan faktor eksternal bisa timbul karena adanya godaan dari pihak ketiga akibat situasi dan kondisi yang memungkinkan terjadinya perselingkuhan. Namun kali ini saya tidak akan membahas perihal faktor perselingkuhan. Pada kesempatan ini, saya hendak berbagi pengalaman dan pelajaran hidup terkait dengan kesialan nasib akibat berselingkuh.

Tidak hanya sekali atau dua kali saja saya menemui kasus dimana seorang wanita maupun pria yang justru semakin sial hidupnya akibat berselingkuh dari pasangannya. Salah satu contoh yang hendak saya ceritakan kali ini merupakan suatu kasus dimana ada seorang pria, sebut saja bernama H, dia mengalami kemelut rumah tangga yang sudah lama namun sayangnya sulit untuk bercerai dengan istrinya. Istrinya, I, adalah sesosok wanita yang cemburuan, temperamental, terlalu sensitif, penuntut dan labil. Kehidupan rumah tangga secara sex dan komunikasi diantara H dan I sudah tidak ada kecocokan. Hampir setiap hari mereka slalu cekcok dan bagai hidup dalam lingkaran setan pertengkaran. Tak mengherankan apabila kemudian H berselingkuh dengan salah satu rekan kerjanya di kantor bernama A. Hubungan cinta kasih pelarian yang timbul karena situasi dan kondisi, bisa juga disebut sebagai cinta lokasi karena emosi. Hubungan ini semakin rumit karena A sendiri adalah istri orang. Si A juga mengalami kehidupan rumah tangga yang sama kacaunya dengan si H.

Bisa dibilang hubungan antara H dengan A adalah suatu bentuk hubungan cinta kasih yang lebih sial. Sial karena selingkuh, lepas dari mulut buaya kemudian masuk ke mulut singa. Mengapa demikian? Karena sifat A lebih parah dibandingkan karakter si I (istri H sendiri) dimana A ini merupakan sosok wanita yang dominan, bossy, suka menindas, tidak sabaran, kasar, materialistis suka memoroti dan pendendam. Sifat-sifat yang dimiliki oleh A adalah kebalikan dari sifat si I namun dalam konotasi sifat buruknya dimana si I terlalu lemah dan bergantung pada H sedangkan A terlalu keras dan berkuasa. Hubungan ini pada akhirnya membentuk dua lingkaran setan yang bersatu menjadi bentuk lain lingkaran setan kekacauan cinta kasih yang lebih rumit.

Ketika hubungan perselingkuhan H dan A terkuak oleh masing-masing pasangannya, terjadilah aksi balas membalas menggunakan jasa paranormal antara I (istri H) dengan si A hingga pada tingkatan yang ekstrim yakni saling mengirimkan santet dan guna-guna. Dalam kondisi terjepit, pada akhirnya H pun meminta bantuan paranormal.

Cinta pelarian yang dilakukan oleh H pada akhirnya hanya menambah masalah dan kesialan yang semakin rumit. Semua masalah bermuara pada diri H. Keinginan H untuk mendapatkan pasangan yang lebih baik dan lebih membahagiakan justru yang dia dapatkan sesosok wanita yang lebih buruk.

Saya sarankan kepada H agar ada baiknya H ini memutuskan hubungan dengan A dan kemudian membereskan masalah rumah tangganya dimana semua berawal. Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan tetap saja tidak ada perubahan maka memang ada baiknya si H ini bercerai saja dengan istrinya demi kebaikan bersama. Jalan yang paling bijaksana dan lebih sehat menurut pandangan saya adalah dengan memutuskan A sekaligus juga dengan istrinya mengingat segala daya dan upaya untuk melakukan perbaikan telah maksimal namun hasilnya tetap nihil. Setelah memutuskan rantai permasalahan, baru kemudian H hendaknya memperbaiki diri, menata hati dan membereskan sikap mental menuju pendewasaan karena bagaimana pun juga konflik rumah tangga bisa terjadi karena andil dari kedua belah pihak. H tidak boleh menyalahkan semuanya kepada pasangannya.

Ada suatu masa dimana H harus membersihkan diri dan menstabilkan kehidupan pribadinya. Ketika nantinya H sudah bisa menenangkan hati dan pikiran, vibrasi dan energi spiritual yang dia pancarkan akan lebih bersih sehingga dengan demikian dia akan bisa menarik pasangan-pasangan yang lebih baik dan lebih sehat mentalnya. Selama H masih kacau dan gelisah maka vibrasi serta energi yang dia keluarkan hanya akan menarik wanita-wanita yang bermasalah karena orang yang bermasalah cenderung tertarik pada frequensi yang sama dengan pihak lain yang juga bermasalah. Demikian pula sebaliknya.

Hal-hal yang saya sarankan di atas memang tak semudah yang dikatakan untuk melakukannya, terutama karena semua ini berkaitan masalah hati dan perasaan. Namun hanya dengan tekad kuat yang dilandasi dengan kesadaran untuk berubah saja maka H bisa terlepas dari penderitaan akibat hubungan cinta kasih yang tidak sehat.

Semua ini memberikan pelajaran hidup yang berharga bagi kita semua bahwasanya pelarian yang didasari oleh hawa nafsu hanya akan menimbulkan kesialan dan penderitaan belaka. Apabila kita memiliki masalah, sebaiknya segera diselesaikan sampai tuntas. Pelarian hanya akan memperpanjang permasalahan. Apapun permasalahan hidup yang ada, sejatinya kunci penyelesaiannya ada di dalam diri kita sendiri.

------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------

Sabtu, 17 Agustus 2013

Ramalan nasib bisa dirubah






Ilmu Tuhan di dunia ini sangatlah Maha Luas. Kita sebagai manusia diberi kesempatan untuk mempelajarinya agar kita bisa memahami arti hidup sebagai manusia. Siapa yang memahami dan mengenal dirinya sendiri maka dia akan mengenal Tuhannya. Demikian pun dalam dunia ilmu ramal meramal, di dunia ini sangat banyak ragam dan jenisnya. Namun demikian, di dunia ini tetap saja tidak ada sifat yang sempurna. Demikian pun di dalam ilmu ramalan tak ada yang bersifat mutlak benar dan seratus persen akurat. Setiap ilmu pasti ada kelebihan dan kekurangannya.

Selama lebih dari 10 tahun pengalaman saya sebagai konsultan spiritual dan peramal tarot professional, saya telah menemui dan mempelajari beberapa ahli ramal meramal dan guru-guru spiritual. Tidak ada sedikit pun hasrat saya untuk menjajal mereka. Semua itu justru saya lakukan sebagai proses pembelajaran, menambah ilmu dan membuka wawasan baru di dunia spiritual. Ilmu satu dengan lain biasanya mampu saling melengkapi dan mengkoreksi kekurangan ilmu lain. Dari situ pula, saya menyadari bahwa di luar sana masih banyak orang-orang yang sakti, memiliki daya linuwih, rendah hati dan bahkan beberapa diantaranya ada yang memiliki kemampuan yang sulit dijelaskan oleh nalar manusia biasa.

Beberapa hari yang lalu, saya mendatangi seorang ahli pembaca garis tangan dan ahli Ba Zi/Pe Ji. Saya merasa takjub karena tingkat akurasinya sangat tinggi mencapai 90 persen (dalam asumsi 10 pertanyaan yang meleset hanya 1 saja). Ramalan garis tangan terbagi menjadi 2 bagian yakni : bagian pertama meramalkan usia 1 tahun hingga 35 tahun dimana hal ini bisa dilihat pada garis tangan dan garis pergelangan tangan sebelah kiri kita dan bagian kedua meramalkan usia 36 tahun hingga 70 tahun dimana hal ini bisa dilihat pada garis tangan dan garis pergelangan tangan sebelah tangan kanan. Sebagian besar ramalan yang peramal garis tangan itu sebutkan banyak yang tepat dalam hal masalah cinta kasih, rejeki, kejadian, kecelakaan, jodoh, rumah dan sebagainya. Dari hasil ramalan tersebut, saya mendapatkan begitu banyak pembelajaran dan hikmah yang tiada ternilai. Dari hasil kesimpulan menyeluruh dari ramalan garis tangan tersebut kemudian saya padukan dengan hasil ramalan dan analisa dari ilmu yang saya miliki sendiri sehingga secara garis besar kini saya memiliki suatu panduan khusus dalam bertindak dan bersikap.

Ada 2 ramalan yang membuat saya tersadar bahwa ternyata nasib itu bisa dirubah bila kita mau berusaha dan menyadari konsekuensinya. Dua ramalan yang telah saya rubah tersebut adalah ketika saya diramalkan bahwa di antara usia 22 tahun hingga usia 27 tahun seharusnya saya menikah dan ketika saya berusia di bawah 35 tahun seharusnya saya pernah berurusan 1 kali dengan pihak kepolisian. Di situ juga diramalkan apabila saya menikah di usia tersebut maka saya akan bercerai. Dimana kedua ramalan itu memang ada benarnya namun tidak terjadi, bukan juga meleset. Ramalan nasib yang bisa saya rubah adalah:

Ramalan pernikahan:
Ketika saya berusia 23 tahun, saya pernah dikejar-kejar seorang wanita yang berusia lebih tua namun berasal dari latar belakang ekonomi, pendidikan dan keluarga yang sangat jauh berada di bawah strata keluarga saya. Seluruh anggota keluarga besar tidak setuju. Saya sendiri juga tidak pernah menyayangi apalagi mencintai wanita tersebut karena pada dasarnya saya hanya berteman saja dengannya. Namun wanita itu dengan gigih mengejar saya, segala daya upaya dia lakukan bahkan dia sampai memakai jasa beberapa paranormal pulau seberang. Semua usahanya nihil karena pertahanan saya sangat kuat dan juga saya tidak pernah mencintai dia. Hal ini menunjukan bahwa ramalan garis tangan saya di usia 22 hingga 27 tahun seharusnya menikah namun jika dilakukan bisa bercerai sebenarnya benar terjadi. Namun berhubung saya mengambil tindakan yang berbeda pada saat itu maka pernikahan aneh tersebut batal terjadi. Hal ini menunjukan bahwa nasib sebenarnya bisa kita rubah.

Ramalan berurusan dengan polisi:
Ramalan garis tangan menyatakan bahwa di bawah usia 35 tahun, saya pernah 1 x berurusan dengan pihak kepolisian. Ramalan ini sebenarnya benar terjadi namun bisa saya rubah. Kejadiannya adalah sebagai berikut: Ketika saya berusia 33 tahun, ada suatu kejadian dimana kartu kredit saya pernah dicuri oleh pegawai resepsionis di kantor hingga dia berhasil menggunakannya sebesar 2,5 juta untuk membeli cincin emas. Pihak bank penerbit mengambil tindakan tegas terhadap orang itu sedangkan saya menekan pihak HRD agar mengambil tindakan tegas pemecatan atau jika tidak saya akan melaporkan ke pihak kepolisian. Orang itu pada akhirnya dipecat dan saya tidak memperpanjangan masalah. Dengan demikian, saya pun tidak melibatkan polisi untuk menyelesaikan masalah ini. Ramalan berurusan dengan polisi bisa terjadi apabila pada saat itu saya emosi dan melaporkan pencuri itu ke polisi. Namun saya bertindak dengan cara yang berbeda. Hal ini menunjukan bahwa nasib bisa saya rubah dengan cara saya mengambil tindakan yang lebih bijaksana dan berhati-hati ketika peristiwa itu terjadi.

Hasil pembelajaran sangat penting dari kunjungan saya ke tempat peramal garis tangan tersebut adalah: bahwasanya nasib bisa kita rubah asalkan kita mau berusaha dan mengambil tindakan serta sikap yang benar. Demikian pun ramalan nasib masih bisa kita rubah bilamana kita menyadari sepenuhnya konsekuensi dan hasil yang akan terjadi sedari awal sebelum semuanya terlambat dan terjadi. Sejatinya hidup ini adalah pilihan, sebelum Tuhan memberikan suatu bentuk nasib sesungguhnya Tuhan memberikan beberapa pilihan kepada kita. Disadari atau tidak, banyak masalah dan nasib sial kebanyakan adalah hasil pilihan kita yang salah di masa lalunya.

Ramalan selalu saya jadikan sebagai bentuk lain suatu gambaran nasib atau bimbingan/guidance, bukan suatu hal yang saya anggap pasti terjadi. Karena saya yakin dan bahkan saya sendiri sudah membuktikannya bahwa nasib bisa kita rubah. Nasib adalah suatu pilihan. Dengan mendapatkan suatu gambaran, suatu peringatan atau suatu bimbingan yang terkait masa depan, saya mampu memperhitungkan langkah-langkah dan tindakan apa saja yang diperlukan sebagai persiapan.

------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------

Sabtu, 03 Agustus 2013

Jalan setapak spiritual






Spiritual dan religius bagaikan dua sisi dari sebuah keping mata uang, nampak berbeda namun berada dalam satu kesatuan. Spiritual lebih bersifat universal dan tanpa paksaan dimana sebagian besar orang salah mengerti menyamakan spiritual dengan hal-hal yang berbau mistik dan klenik. Sedangkan religius bersifat dogmatik, memerlukan kedisiplinan dan menganut belief system mutlak. Namun pada hakikatnya baik spiritual maupun religious sama-sama mengarah pada Tuhan yang sama.

Beberapa waktu yang lampau, pada suatu sesi konsultasi ramalan tarot saya bertemu dengan seorang klien yang meminta saran dan pandangan perihal arah serta pilihan manakah keyakinan yang sesuai dengan dirinya. Suatu pertanyaan yang sensitif dan juga rumit. Dia seorang anak muda berusia awal 20 an yang dilahirkan dari sebuah keluarga yang cukup religious sehingga secara otomatis agama yang dia anut pada saat ini adalah agama yang bersifat turun temurun. Namun sayangnya, dia merasa tidak nyaman dan tidak cocok dengan keyakinan agama turunan yang saat ini dia jalani. Dia menilai bahwasanya agama yang dia anut saat ini begitu banyak ajaran-ajaran yang bersifat kontradiktif, agresif dan menilai segala sesuatunya mutlak berwarna hitam putih. Dia memiliki begitu banyak pertanyaan yang belum terjawab akan kebenaran agamanya. Dia pun sudah mencoba melakukan perbandingan dengan beberapa ajaran agama lain namun sayangnya, dia menilai semuanya hampir sama. Menurut pandangan saya sendiri, dia adalah sesosok anak muda yang cerdas namun masih labil maka tak heran apabila dia nampak begitu kritis dan sangat sensitif.

Sebagai seorang konsultan spiritual, saya tidak memiliki kapasitas dan juga bukanlah hal yang bijaksana bagi saya untuk menyatakan agama mana yang paling benar. Saya sarankan kepada dia agar tidak terburu nafsu menentukan pilihan jika dia memang belum siap benar. Saya sarankan agar dia memperluas wawasan pengetahuan ajaran spiritual maupun religious dengan cara memperbanyak membaca buku-buku karya Rumi, Ajahn Bhram, Anthony De Mello, Osho, Dalai Lama, Karen Armstrong, Thich Nath Hanh, Krisnamurthi dan semacamnya. Atau dia juga bisa membaca buku-buku filosofi agar dia lebih memahami arti kehidupan dan ketuhanan dari sudut pandang yang lebih kritis. Bisa juga dia membaca novel-novel bernuansa spiritual seperti karya James Redfield atau Paulo Coelho dan semacamnya. Wawasan yang luas akan memberikan pencerahan dan pemahaman yang mendalam agar dia kelak tidak terjebak pada suatu paham fanatisme buta. Saya yakin apabila hati dan pikirannya sudah siap maka suatu saat nanti jalan serta arah yang sesuai dengan panggilan jiwanya akan terlihat lebih jelas.

Fanatisme muncul akibat ego diri berlebihan, wawasan sempit tertutup dan juga keras kepala sehingga yang bersangkutan merasa diri paling benar sedangkan pihak lain yang berbeda pasti salah. Mereka yang fanatik merasa diri paling pintar padahal bagi saya merekalah justru yang paling bodoh, buktinya mereka dengan begitu mudah diprovokasi dan dicuci otak melalui paham-paham kaku tendensious yang menyebabkan logika mereka mati rasa. Paham fanatisme bisa menimpa siapa saja dan dari kalangan manapun baik ilmuwan, politikus, ahli agama bahkan atheis pun ada. Hanya dengan memperluas pandangan terang dan membuka diri terhadap berbagai pengetahuan maka seseorang akan bisa mendapatkan kebijaksanaan.

------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------

Jumat, 28 Juni 2013

Ritual guna-guna kartu lentrik

Di dunia paranormal terdapat banyak jenis guna-guna dan ragamnya. Setiap daerah, setiap budaya dan setiap suku memiliki ciri khas masing-masing. Di pulau Kalimantan, Sumatra, Jawa bahkan di bagian Indonesia Timur seperti Papua dan Makassar pun memiliki berbagai macam hal-hal yang berkaitan dengan dunia klenik guna-guna. Ada suatu jenis guna-guna yang cukup unik dengan menggunakan media kartu yang disebut Ritual Kartu Lentrik. Ritual guna-guna ini cukup dikenal di daerah Jawa Tengan dan Jawa Timur. Media kartu yang dipergunakan bisa berupa kartu remi maupun kartu domino.

Ritual guna-guna kartu lentrik bisa dipergunakan untuk memelet orang, sebagai ajimat bahkan untuk tujuan santet. Secara garis besar manfaat ritual guna-guna ini lebih mengarah ke ilmu hitam mengingat sebagian besar orang yang menjalani ritual ini untuk tujuan yang menyimpang dari kaidah moralitas kebaikan.

Ritual guna-guna kartu lentrik harus menggunakan suatu kartu yang baru saja dipakai untuk main judi, semakin liar permainan judinya maka kartu yang dipakai akan semakin memiliki energi yang semakin besar. Seorang paranormal yang memiliki ajian ritual lentrik akan meminta seseorang yang memiliki keperluan guna-guna untuk mencuri kartu yang telah atau sedang dipakai main tersebut. Kartu itu harus dicuri dan tidak bisa diambil atau diminta begitu saja. Setelah kartu berhasil dicuri, orang yang bersangkutan akan memberikannya kepada sang paranormal. Dari situlah ritual guna-guna baru akan dimulai. Kartu lentrik akan diberi mantra dan diprosesi dalam suatu ritual tertentu kemudian sesudahnya dibungkus dengan kain putih. Orang yang berkepentingan dengan ritual harus menanam bungkusan putih yang berisikan kartu lentrik ini di suatu kuburan keramat atau kuburan tua.

Cara menanamnya pun memiliki tata cara tertentu, jam tertentu dan harus ditanam pada hari tertentu yang disesuaikan dengan penanggalan jawa. Si pelaku harus dalam kondisi telanjang bulat dan berjalan mundur ke arah kuburan yang dituju ketika dia hendak menanam bungkusan putih berisikan kartu lentrik itu. Ketika menanam, dia harus merapalkan mantra tertentu. Kartu lentrik ditanam dalam kurun waktu 7 hari hingga 40 hari sesuai pasaran hari weton kejawen. Ketika masanya untuk diambil, si pelaku harus mengambil dengan cara yang sama yakni berjalan mundur dan dalam keadaan telanjang bulat. Ada suatu pantangan tertentu yang tidak boleh dilanggar yakni : kartu lentrik pada saat hendak ditanam, kartunya dilarang dibawa ke rumah. Si pelaku harus terus jalan mundur pada saat mengambil kembali kartu yang ditanam sampai keluar dari area kuburan. Jika si pelaku lupa berjalan mundur, ada suatu konsekuensi dimana dia akan bertemu dengan berbagai penampakan makluk halus pada saat pengambilan kartu lentrik. Prosesi ini pun harus dilakukan sendirian.

Kartu yang sudah berhasil ditanam dan diambil kemudian dikembalikan kepada sang paranormal untuk diberi mantra sesuai dengan tujuan dan keinginan si pelaku. Tujuan dan harapan pelaku bisa macam-macam dari yang berupa pengasihan, pelet, ajimat, penglaris, santet dan sebagainya.

Ritual kartu lentrik bagi sebagian besar orang hanya dianggap sebagai sebuah mitos namun hingga saat ini prosesi masih ada saja yang menjalaninya di dunia nyata. Seperti halnya ritual tali pocong meskipun ritual kartu lentrik hanya dianggap mitos namun manfaat dan kegunaannya memang ada meskipun misterius.

------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------

Senin, 10 Juni 2013

Menerima kekurangan pasangan

" Tidak seorang pun yang baik seluruhnya dan tak seorang pun yang buruk seluruhnya. Orang yang sempurna benar-benar tidak ada. "
- David J. Schwartz


Untuk menciptakan suatu bentuk ikatan hubungan cinta kasih yang harmonis dalam jangka panjang, diperlukan toleransi dan saling pengertian akan kondisi keseluruhan pasangan. Hanya dengan menerima apa adanya kekurangan beserta kelebihan pasangan maka segala perselisihan yang terkait dengan perbedaan sudut pandangan dan benturan karakter bisa diselesaikan dengan mudah. Namun yang menjadi masalah apabila hanya salah satu pihak saja yang bisa menerima dan bertoleransi sedangkan pihak yang satunya cenderung egois maka masalah akan slalu timbul karena tidak adanya keseimbangan dalam memberi serta menerima. Masalah pelik pun akan muncul apabila ternyata kekurangan yang dimiliki salah satu pihak ternyata lebih besar porsinya dibandingkan kelebihan yang dimilikinya.

Ada seorang ibu yang datang berkonsultasi dengan saya, dia mengeluhkan perihal perilaku suaminya yang doyan berselingkuh dan berbohong. Situasi dan kondisi yang dijalani sangat rumit, maju sulit mundur pun sulit. Di sisi lain dia masih sangat mencintai suaminya namun di lain sisi, dia tidak bisa menerima kekurangan suaminya yang suka berselingkuh. Setelah saya lihat pun, sifat dan sikap suaminya sangat sulit diatasi bahkan menurut pandangan saya sifat buruk suaminya termasuk bersifat genetik atau turunan.

Ibu tersebut sempat bertanya apakah ada suatu solusi untuk merubah sifat dan sikap suaminya yang demikian. Saya jawab: hanya ada 2 solusi saja. Yakni pertama, ibu dulu yang harus berubah menjadi lebih baik dan meningkatkan kualitas diri. Lakukan semuanya dengan tulus ikhlas dan sabar serta fokus saja pada kebahagiaan diri sendiri beserta anak-anak. Saya sarankan untuk tetap melayani suami dengan baik dan mengirimkan doa. Pada dasarnya semua manusia dilahirkan dengan membawa sifat baik, dengan ketulusan dan pelayanan yang ikhlas biasanya seseorang yang jahat justru bisa tersentuh hati nuraninya. Dengan demikian diharapkan sang suami bisa berubah. Namun mesti diingat bahwasanya sifat atau watak buruk asli bawaan itu sulit berubah, hanya bisa dikurangi saja kadarnya kecuali yang bersangkutan sendiri yang ingin merubah secara fundamental. Inti kata : jika anda ingin berubah orang lain maka diri anda lah yang terlebih dulu harus berubah.

Solusi yang kedua dari saya adalah: jika memang ibu ternyata tidak sanggup menerima segala kekurangan sang suami maka lebih baik segera saja bercerai sebagai jalan terakhirnya. Perpisahan adalah jalan terakhir daripada hidup bagaikan di dalam suatu lingkaran setan, tersakiti terus menerus. Kedengarannya mudah meskipun dalam prakteknya sulit untuk dilakukan 2 solusi yang saya sarankan tersebut karena semua ini berkaitan dengan masalah perasaan cinta kasih. Namun hal yang sulit bukan berarti tidak bisa dilakukan. Semua keputusan dan langkah tindakan dikembalikan pada diri yang bersangkutan.

Hubungan cinta kasih memang rumit namun ada baiknya sebelum kita melangkah lebih jauh sebelum menentukan suatu komitmen dengan seseorang, cobalah pertimbangkan sifat dan sikap yang dimilikinya. Apabila anda merasa tidak sanggup menerima segala kekurangannya maka lebih baik anda mundur sebelum perasaan anda terlanjur mendalam daripada nantinya anda dibuat makan hati karena prilaku jeleknya di masa mendatang.

------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------

Minggu, 09 Juni 2013

Tirakat puasa yang benar

Pernah suatu kali saya kedatangan seorang klien yang mengeluhkan perihal tirakat puasa yang tidak memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan. Dia seorang wanita yang sedang memiliki hajat dan kemudian melakukan suatu tirakat puasa mutih secara kejawen selama 3 hari lamanya. Prosesi puasa dijalani dengan baik dan berhasil dilalui tanpa halangan apapun. Tak ayal dia bertanya kepada saya kenapa hasilnya nihil?

Ketika saya tanyakan apa saja yang dia lakukan selama menjalani tirakat tersebut, dia menjawab bahwasanya selama 3 hari itu dia tetap sibuk bekerja dan apabila sudah waktunya berbuka puasa maka dia segera saja menyelesaikan puasanya. Semua dilalui tanpa ada perbedaan apapun sebagaimana rutinitas biasanya, hanya saja yang membedakan adalah dia berpuasa kemudian hanya berbuka dengan sekedar memakan nasi putih dan air bening saja. Menurut pandangan saya, kesalahan utamanya ada di sini. Dia hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja sedang essensi terpenting dari hakikat berpuasa itu sendiri tidak dia jalankan. Essensi terpenting dari tirakat puasa adalah pembersihan diri secara jasmani rohani, intropeksi diri dan melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih mendekatkan dirinya kepada Tuhannya seperti banyak berdoa, bersedekah dan perbuatan baik lainnya. Idealnya tirakat berpuasa menyadarkan diri kita bahwa saat itu kita sedang 'terhubung' dengan Tuhan Pencipta Alam Semesta.

Puasa yang sekedar tidak makan dan tidak minum hanyalah membuang waktu dan energi semata. Energi spiritual yang terpancar dari dalam diri kita pun tidaklah besar. Puasa yang demikian ini hanya memberikan efek sehat secara jasmani saja karena pada saat kita mengosongkan isi perut, kita memberikan kesempatan organ internal melakukan detoksifikasi dan istirahat sejenak. Puasa secara medis juga membuktikan bisa menurunkan kadar stress, menyeimbangkan hormon dan menstabilkan kembali proses kimiawi dalam tubuh. Namun sayangnya, secara spiritual puasa yang demikian ini nilainya nol besar.

Tirakat puasa yang benar adalah puasa dimana kita secara keseluruhan baik secara jasmani dan rohani sama-sama bersinergi melakukan pembersihan ulang. Banyak melakukan intropeksi diri, menahan gejolak nafsu duniawi, merilekskan hati dan pikiran serta meningkatkan intensitas komunikasi dengan Sang Pencipta. Dalam kondisi perut kosong, pikiran dan hati cenderung mudah dikendalikan sehingga ketika berdoa dan bermeditasi suasana hening akan tercipta dengan sendirinya. Hajat keinginan yang disampaikan melalui doa dalam kondisi yang khusu', bersih jasmani rohani dan tenang akan menghasilkan daya energi spiritual yang tinggi.

Saya sendiri biasanya menggabungkan tirakat puasa yang dibarengi dengan meditasi untuk menentramkan hati dan pikiran. Kita sebagai manusia yang hidup di dunia modern dalam menjalani kehidupan sehari-hari dipenuhi banyak energi negatif, polusi, tekanan perjuangan hidup dan lain sebagainya. Seringkali masalah yang datang bertubi-tubi akan menguras habis energi positif kita. Dengan menjalani prosesi tirakat puasa dan meditasi pada hari-hari tertentu memampukan kita untuk mengisi kembali batere energi spiritual. Apa yang saya gambarkan barusan hanyalah satu dari sekian banyak fungsi-fungsi spiritual dari tirakat puasa tersebut. Ada baiknya, sebelum kita memutuskan untuk melakukan tirakat puasa maka kita harus tahu dulu fungsi dan caranya agar tirakat yang dilakukan tidak sia-sia belaka.

------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------

Sabtu, 08 Juni 2013

Ramalan togel dan mental judi


Vertigo Tarot


Selama lebih dari 10 tahun pengalaman saya sebagai Peramal Tarot dan Konsultan Spiritual, banyak sudah orang-orang yang meminta bantuan ramalan togel dan ramalan judi lainnya. Ada yang setengah memaksa, ada pula yang berani menjanjikan ini itu jika mereka nantinya berhasil menang judi.

Beberapa contoh diantaranya adalah: sekitar dua tahun yang lalu ada seorang remaja pria yang masih duduk di bangku SMA mengirimkan pesan SMS secara intens beberapa kali yang intinya dia menginginkan agar saya membantu dia memenangkan undian lotere produk tertentu yang berhadiah sepeda motor Ninja. Remaja ini begitu terobsesinya untuk mendapatkan hadiah undian tersebut sehingga ketika saya beri dia saran dan pengertian bahwa cara dia untuk meraih keinginan tersebut salah, justru dia berbalik SMS marah-marah. Semakin memperlihatkan dengan jelas betapa buruk sifat dan prilakunya. Remaja semacam ini hanya ingin hidup seenak perutnya saja, tidak mau berkorban dan tidak mau hidup susah. Segala sesuatu mau gampangnya saja, hanya dengan ongkang-ongkang kaki dia berharap bisa memiliki motor Ninja. Yang membuat saya prihatin, usianya masih belasan tahun namun cara berpikirnya sudah picik, gila judi dan egois. Dari tutur kata dan cara dia mengirimkan SMS yang bertubi-tubi menunjukan tingkat agresifitas prilakunya.

Contoh lain, ada seorang ibu-ibu yang mengirimkan SMS meminta nomor jitu judi Singapura. Dia berujar bahwa dia sedang kesulitan keuangan untuk biaya hidup dan membayar biaya sekolah. Dia berjanji jika nanti dia menang judi togel Singapura, dia bersedia membayar biaya konsultasi. Saya sarankan kepada ibu itu agar bekerja secara halal, banyak berdoa dan bersedekah agar pintu rejekinya terbuka. Di dunia ini tidak ada yang gratis, semuanya harus ada pengorbanan. Hal yang gratis hanyalah udara yang kita hirup saja, air untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja sekarang sudah harus membeli.

Manusia-manusia bermental judi semacam itu merupakan jenis manusia yang tidak pandai bersyukur dan cenderung egois. Mereka mau enak dan gampangnya saja meraih keuntungan. Kenapa mereka termasuk manusia tidak bersyukur? Karena biasanya jika mereka menang judi, hasrat untuk memperoleh keuntungan lebih banyak lagi dalam judi pun semakin meningkat. Judi itu salah satu perbuatan yang bisa membuat ketagihan pelakunya. Mereka juga termasuk manusia yang egois karena mau enaknya sendiri.

Banyak orang kaya yang hobi berjudi namun mereka pada dasarnya hanya mencari rasa dan sensasi ketika memainkan judi. Di detik-detik terakhir penentuan hasil judi, ada suatu gairah yang memacu andrenalin. Gejolak adrenalin tersebut yang sebagian besar dicari oleh para penjudi dari kalangan orang-orang kaya. Namun sayangnya, bagi penjudi yang miskin kebanyakan mereka berjudi untuk gantungan hidup. Itulah garis besar perbedaan diantara penjudi kaya dan penjudi miskin.

Meskipun saya berprofesi sebagai Peramal Tarot dan Konsultan Spiritual, itu bukan berarti saya pandai menebak nomor atau semacamnya. Lagipula jalur spiritual yang saya jalani tidak akan pernah bersentuhan dengan hal-hal haram semacam itu. Sebisa mungkin saya akan memberikan pengarahan dan pengertian agar mereka menyadari prilakunya. Namun sebagaimana sifat dasar mereka yang memang sudah egois, mereka tidak akan peduli. Bagi mereka yang terpenting menang lotere dan mendapatkan uang dengan mudah.

------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------