Tidak hanya sekali atau dua kali saja saya menemui kasus dimana seorang wanita maupun pria yang justru semakin sial hidupnya akibat berselingkuh dari pasangannya. Salah satu contoh yang hendak saya ceritakan kali ini merupakan suatu kasus dimana ada seorang pria, sebut saja bernama H, dia mengalami kemelut rumah tangga yang sudah lama namun sayangnya sulit untuk bercerai dengan istrinya. Istrinya, I, adalah sesosok wanita yang cemburuan, temperamental, terlalu sensitif, penuntut dan labil. Kehidupan rumah tangga secara sex dan komunikasi diantara H dan I sudah tidak ada kecocokan. Hampir setiap hari mereka slalu cekcok dan bagai hidup dalam lingkaran setan pertengkaran. Tak mengherankan apabila kemudian H berselingkuh dengan salah satu rekan kerjanya di kantor bernama A. Hubungan cinta kasih pelarian yang timbul karena situasi dan kondisi, bisa juga disebut sebagai cinta lokasi karena emosi. Hubungan ini semakin rumit karena A sendiri adalah istri orang. Si A juga mengalami kehidupan rumah tangga yang sama kacaunya dengan si H.
Bisa dibilang hubungan antara H dengan A adalah suatu bentuk hubungan cinta kasih yang lebih sial. Sial karena selingkuh, lepas dari mulut buaya kemudian masuk ke mulut singa. Mengapa demikian? Karena sifat A lebih parah dibandingkan karakter si I (istri H sendiri) dimana A ini merupakan sosok wanita yang dominan, bossy, suka menindas, tidak sabaran, kasar, materialistis suka memoroti dan pendendam. Sifat-sifat yang dimiliki oleh A adalah kebalikan dari sifat si I namun dalam konotasi sifat buruknya dimana si I terlalu lemah dan bergantung pada H sedangkan A terlalu keras dan berkuasa. Hubungan ini pada akhirnya membentuk dua lingkaran setan yang bersatu menjadi bentuk lain lingkaran setan kekacauan cinta kasih yang lebih rumit.
Ketika hubungan perselingkuhan H dan A terkuak oleh masing-masing pasangannya, terjadilah aksi balas membalas menggunakan jasa paranormal antara I (istri H) dengan si A hingga pada tingkatan yang ekstrim yakni saling mengirimkan santet dan guna-guna. Dalam kondisi terjepit, pada akhirnya H pun meminta bantuan paranormal.
Cinta pelarian yang dilakukan oleh H pada akhirnya hanya menambah masalah dan kesialan yang semakin rumit. Semua masalah bermuara pada diri H. Keinginan H untuk mendapatkan pasangan yang lebih baik dan lebih membahagiakan justru yang dia dapatkan sesosok wanita yang lebih buruk.
Saya sarankan kepada H agar ada baiknya H ini memutuskan hubungan dengan A dan kemudian membereskan masalah rumah tangganya dimana semua berawal. Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan tetap saja tidak ada perubahan maka memang ada baiknya si H ini bercerai saja dengan istrinya demi kebaikan bersama. Jalan yang paling bijaksana dan lebih sehat menurut pandangan saya adalah dengan memutuskan A sekaligus juga dengan istrinya mengingat segala daya dan upaya untuk melakukan perbaikan telah maksimal namun hasilnya tetap nihil. Setelah memutuskan rantai permasalahan, baru kemudian H hendaknya memperbaiki diri, menata hati dan membereskan sikap mental menuju pendewasaan karena bagaimana pun juga konflik rumah tangga bisa terjadi karena andil dari kedua belah pihak. H tidak boleh menyalahkan semuanya kepada pasangannya.
Ada suatu masa dimana H harus membersihkan diri dan menstabilkan kehidupan pribadinya. Ketika nantinya H sudah bisa menenangkan hati dan pikiran, vibrasi dan energi spiritual yang dia pancarkan akan lebih bersih sehingga dengan demikian dia akan bisa menarik pasangan-pasangan yang lebih baik dan lebih sehat mentalnya. Selama H masih kacau dan gelisah maka vibrasi serta energi yang dia keluarkan hanya akan menarik wanita-wanita yang bermasalah karena orang yang bermasalah cenderung tertarik pada frequensi yang sama dengan pihak lain yang juga bermasalah. Demikian pula sebaliknya.
Hal-hal yang saya sarankan di atas memang tak semudah yang dikatakan untuk melakukannya, terutama karena semua ini berkaitan masalah hati dan perasaan. Namun hanya dengan tekad kuat yang dilandasi dengan kesadaran untuk berubah saja maka H bisa terlepas dari penderitaan akibat hubungan cinta kasih yang tidak sehat.
Semua ini memberikan pelajaran hidup yang berharga bagi kita semua bahwasanya pelarian yang didasari oleh hawa nafsu hanya akan menimbulkan kesialan dan penderitaan belaka. Apabila kita memiliki masalah, sebaiknya segera diselesaikan sampai tuntas. Pelarian hanya akan memperpanjang permasalahan. Apapun permasalahan hidup yang ada, sejatinya kunci penyelesaiannya ada di dalam diri kita sendiri.
------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)
-----------------------------------------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra