Gambar: Osho Zen Tarot
Proses berkomunikasi dengan arwah secara langsung bisa dilakukan oleh sebagian besar ahli spiritual baik secara disengaja atau secara kebetulan. Ada beberapa medium atau sarana yang dipergunakan agar komunikasi dengan arwah bisa dilakukan yakni salah satunya dengan menggunakan jailangkung. Jailangkung merupakan media sederhana yang sudah berumur ratusan tahun dan menjadi salah satu bagian kebudayaan terutama di daerah pulau Jawa. Media yang lain adalah dengan menggunakan papan oujia. Papan ouija ini lebih populer dipergunakan di dunia barat dan ada kaitannya dengan agama pagan di masa abad pertengahan.
Semakin peka mata batin seorang ahli spiritual biasanya akan semakin jelas dan semakin mudah baginya untuk bisa melihat penampakan arwah di dunia gaib. Tidak hanya sekedar penampakan arwah saja namun juga bentuk-bentuk entitas gaib lainnya. Sedangkan bagi orang biasa, bertemu atau berkomunikasi dengan arwah yang sudah meninggal bisa juga dialaminya namun kebanyakan adalah pertemuan dengan arwah-arwah yang mereka sudah kenal sebelumnya seperti arwah teman, saudara, orang tua atau kerabat lain yang sudah meninggal. Semakin erat ikatan emosional diantara mereka biasanya akan semakin mudah terjalin komunikasi diantara mereka walaupun sudah berbeda alam.
Pengalaman saya dalam hal berkomunikasi dengan arwah yang sudah meninggal secara langsung lebih sering terjadi secara spontan dan tidak direncanakan. Beberapa diantaranya pertemuan saya dengan arwah bapak saya sendiri, tante dan yang hingga kini masih sering terjadi adalah komunikasi dengan kakak laki-laki saya yang di tahun 2010 lalu meninggal mendadak karena penyakit liver.
Pada waktu-waktu tertentu, bapak saya almarhum yang telah meninggal di tahun 1983 masih sering berkunjung. Biasanya kedatangan beliau akan diawali dengan bau-bauan wangi yang lebih mirip dengan bau karbol pembersih lantai dan terkadang bau wangi bunga setaman, baru kemudian beliau akan menampakan dirinya. Anehnya dimana pun saya berada, beliau bisa tetap menemukan saya bahkan meskipun saya sudah beberapa kali pindah tempat tinggal namun beliau tetap bisa menemui saya. Dari situlah saya berpikir, alam gaib nampaknya tidak ada batas wilayah dan waktu. Segalanya nampak berjalan dalam keheningan absolute.
Foto:
Penampakan hantu di kuburan (lihat tanda panah)
Sedangkan kakak laki-laki almarhum saya hingga kini masih datang beberapa kali meskipun terkadang dia hanya menampakan suara saja. Salah satu contohnya ketika saya hendak tidur malam, terkadang dia bicara tanpa menunjukan diri dan meminta saya untuk jangan tidur dulu. Sewaktu dahulu masih hidup dia memang paling suka bercanda dengan saya maka tak heran meskipun dia sudah meninggal, prilaku dia nampaknya masih tetap sama.
Ketika saya bertemu dengan arwah yang sudah meninggal atau entitas gaib lainnya, entah mengapa saya merasa tiba-tiba saja waktu seakan berhenti dan lingkungan dimana saya bertemu dengan mereka menjadi hening senyap. Semua yang ada hanya saya dan mereka. Setelah saya renungkan fenomena ini, saya beranggapan bahwasanya ketika saya berjumpa dengan mereka sebenarnya sayalah yang telah memasuki alam mereka. Bukan mereka yang memasuki alam manusia karena lingkungan dan waktu seakan membeku. Ketika pintu alam gaib terbuka, pada saat itulah batas antara kenyataan dan kegaiban menjadi sangat tipis.
Dari pengalaman mistis seperti inilah kemudian saya banyak merenung dan memetik pembelajaran, sejatinya ketika kita telah memutuskan untuk menempuh jalan spiritualitas maka sudut pandang kita akan terbuka dan mampu memahami bahwasanya dunia materi dan dunia gaib pada intinya bersatu serta bersinergi. Ketika kita kelak meninggal sebenarnya kita hanya bertransformasi ke dalam bentuk lain yakni bentuk non-materi namun dalam hal-hal tertentu sesungguhnya kita masih terhubung dengan dunia materi.
------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)
-----------------------------------------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra