Firasat buruk maupun firasat baik bisa muncul dalam berbagai bentuk pertanda seperti: kejatuhan cicak, kupu-kupu masuk ke dalam rumah, ular masuk ke dalam kamar dan lain sebagainya. Kali ini saya hendak membahas perihal firasat barang pecah yang cenderung memiliki arti bahwa dalam waktu dekat akan terjadi hal-hal buruk atau jelek yang ada hubungannya dengan orang-orang terdekat kita.
Ketika kita sedang mencuci benda seperti gelas, piring, mangkuk bahkan tempat untuk menguleg sambal adakalanya tanpa sebab yang jelas tiba-tiba saja barang-barang tersebut pecah atau patah jadi dua. Barang yang pecah atau patah tanpa sebab yang jelas biasanya menandakan suatu firasat, suatu pertanda jelek. Arti firasat barang pecah cenderung buruk bagi yang mengalaminya karena biasanya hal tersebut menandakan akan ada kecelakaan, PHK, sakit, tindakan kejahatan, perselingkuhan atau hal buruk lainnya yang akan menimpa orang terdekat atau saudara kita. Ada suatu pengalaman yang saya alami sendiri dan juga saya saksikan menimpa salah satu saudara dimana arti firasat barang pecah lebih mengacu pada pengkhianatan yang dilakukan oleh pasangan.
Peristiwa ini terjadi sekitar bulan Juni 2013 yang lalu di sebuah kota kecil di Jawa Timur. Tatkala itu saya sedang berlibur ke tempat saudara perempuan yang sudah lama tidak pernah saya kunjungi. Pada saat akhir pekan di hari Jumat sore, suaminya berpamitan hendak pergi touring dan berwisata bersama beberapa teman-teman ke daerah gunung bromo selama 3 hari. Pada hari sabtu pagi, saudara perempuan saya ini sebut saja si A, dia sedang sibuk memasak dan mencuci piring. Entah kenapa tanpa sebab yang jelas, piring yang sedang dia cuci pecah terbelah jadi dua. Hatinya semakin kalut dan sedih sebab tak lama setelah itu, dia mendapatkan SMS dari suaminya yang berisikan permintaan maaf dikarenakan selama ini suaminya slalu berkata kasar dan memperlakukan dia dengan tidak semestinya. Si A ini serta merta berdoa dan meminta perlindungan kepada Tuhan agar suaminya diberikan perlindungan dan keselamatan selama melakukan touring. Komunikasi suaminya yang nampak dramatis dan nampak lain dari biasanya memang terasa aneh bagi dia dan saya karena suaminya ini termasuk pria yang egois, mau menang sendiri, suka mengulang kesalahan yang sama, kasar dan sering main tangan terhadap istri serta anaknya sendiri. Keesok harinya, tepatnya pada hari Minggu sore suaminya pulang dengan segar bugar tanpa kurang suatu apapun. Pada akhirnya si A ini melupakan begitu saja kejadian firasat piring pecah tanpa curiga sedikit pun, SMS dari suaminya di hari sabtu pagi tersebut dianggapnya sebagai bentuk emosi sesaat saja.
Namun bagi saya tidak demikian adanya. Saya melihat banyak sekali keanehannya. Dari pandangan spiritual saya, arti firasat piring pecah yang dialami oleh saudara perempuan saya tersebut memberikan tanda bahwa pada saat itu si suami sedang melakukan perselingkuhan. Dari terawangan saya, si suami ini telah melakukan hubungan sex terlarang dengan pelacur bersama teman-teman satu geng nya pada saat touring. Hal ini bisa dibuktikan secara analisa ketika dia menunjukan foto-foto hasil touring, bahasa tubuhnya yang janggal ketika di rumah sesudah pulang dari touring dan ditambah lagi dia cenderung menghindari pembicaraan yang terkait dengan kegiatan touring. Semua itu jelas memperlihatkan dia sedang menutupi sesuatu. Saya menilai, SMS yang berisikan permintaan maaf dari suaminya karena sering berbuat kasar di masa lalu sebenarnya adalah suatu bentuk ekspresi rasa bersalah karena telah berselingkuh dengan pelacur yang dilakukan pada saat itu. Ditambah lagi fakta bahwa ternyata si A dan suaminya sudah lama tidak melakukan hubungan suami istri (hubungan sex) semenjak anak terakhirnya lahir sedangkan suami secara sex masih aktif. Tidaklah mengherankan bagi saya apabila si suami sampai 'jajan' pelacur ketika melakukan touring bersama teman-teman satu gengnya. Demi menjaga keharmonisan dan keutuhan rumah tangga mereka, saya memilih untuk diam dan tidak menyampaikan pandangan saya ini kepada si A.
Contoh lain arti firasat buruk barang pecah terjadi sekitar 3 tahun yang lalu dimana secara tiba-tiba tempat untuk menguleg sambal yang sedang saya pegang patah jadi dua. Ternyata pada saat yang bersamaan, teman dekat saya telah melakukan pengkhianat kepercayaan dan mengikari janji yang dia pernah ucapkan. Dimana hal ini terungkap di kemudian harinya oleh saya.
Di dalam menjalani roda kehidupan, jika kita awas dan penuh kesadaran maka kita akan mampu melihat begitu banyak pertanda alam yang bisa kita pergunakan sebagai rambu-rambu dalam menjalani nasib. Tanda-tanda alam yang bila diperhatikan ternyata memiliki makna yang dalam, semua itu merupakan bentuk komunikasi dari Tuhan kepada makluknya agar kita sebagai manusia lebih mawas diri dan bercermin. Semua yang terjadi di alam ini tidak ada yang bersifat kebetulan, segalanya pasti ada tujuan dan maknanya.
------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)
-----------------------------------------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra