Gambar : Rock Art Tarot
Beberapa waktu yang lalu, saya mendapatkan sebuah pertanyaan dari salah satu klien, si A, yang isinya cukup menggugah perasaan dan pikiran. Pertanyaan tersebut adalah : " Apakah ramalan bisa berubah dan dirubah oleh kita? "
Kemudian saya pun menjawab : " Ramalan baik itu berupa ramalan tarot maupun ramalan jenis lainnya tentu saja bisa dirubah dan berubah karena pada dasarnya ramalan itu bukanlah suatu kepastian namun lebih mengarah pada sebuah gambaran serta bersifat bimbingan (guidance) dalam suatu proses menerjemahkan kode-kode kehidupan di masa depan. Cara mengubah ramalan yakni dengan merubah mindset (pola pikir) dan cara kita merespon ramalan tersebut. Apabila ramalan tersebut kita respon dengan semangat positif optimis dan kemudian mengambil sikap tindakan proaktif maka biasanya ramalan akan berubah menjadi suatu proses pembelajaran hidup yang memberdayakan (empowerment)."
Sebenarnya tidak hanya ramalan yang bisa diubah dan berubah, nasib dan takdir kita pun bisa berubah. Nasib maupun takdir bisa diubah serta berubah bila kita bersedia berusaha secara duniawi dan ditopang dengan doa, ibadah demikian juga membuka jalur komunikasi dua arah dengan Tuhan Semesta Alam. Bagi beberapa ahli spiritual tingkat tinggi, proses merubah takdir maupun nasib bisa berjalan dengan cepat melalui ritual lelaku spiritual tertentu.
Inti kata, semua yang terjadi di dunia ini tidaklah bersifat permanen dan konstan. Ada suatu proses perubahan dinamis yang mana aspek-aspek yang melingkupi kehidupan baik secara materi maupun non-materi bisa dirubah dan berubah. Selama kita bisa menyelaraskan diri dengan perubahan maka kita pun bisa merubah hal-hal yang melekat pada diri kita.
Namun sayangnya, klien saya si A ini, dia menyampaikan pertanyaan tersebut berkaitan dengan pasangan hidup dia dimana si A ini menginginkan pasangannya untuk berubah sesuai dengan keinginan dan harapannya. Proses perubahan yang demikian tergolong sulit karena seseorang bisa berubah bila orang yang bersangkutan sendirilah berniat untuk berubah sedangkan pihak lain hanya bisa mendorong dan menghimbau namun tidak bisa memaksakan perubahan. Selama sifat dan prilaku pasangannya tidak berubah maka secara keseluruhan pasangan tidak akan berubah juga.
Maka dari itu, saya menyarankan agar si A dulu yang harus melakukan intropeksi diri dan melakukan perubahan. Perubahan nasib dan hidup hanya bisa terjadi bila perubahan dimulai dari diri sendiri terlebih dulu. Si A tidak boleh hanya bisa menyalahkan pasangan maupun kondisi karena ketidakharmonisan yang dia alami. Cara orang lain merespon dan bersikap terhadap diri kita sejatinya adalah cerminan dari sikap dan prilaku yang kita berikan kepada mereka.
Saya yakin apabila si A berubah secara lebih positif dan bijaksana maka pasangannya pun kecenderungan besar akan ikut berubah. Namun apabila si A sudah berubah menjadi lebih baik namun pasangannya tetap sama saja prilakunya maka itu pertanda bahwa sudah saatnya bagi dia itu memutuskan tali perjodohan karena upaya keharmonisan yang dilakukan akan gagal total apabila tidak ada keseimbangan dalam memberi dan menerima dari kedua belah pihak.
------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)
-----------------------------------------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra