Selasa, 12 Juli 2011

Agnostic dan Atheism




Gambar : Vertigo Tarot


Di Indonesia istilah Agnostic/Agnostik masih belum begitu bisa dipahami sehingga seringkali orang awam menilai bahwa Agnostik sama dengan Atheist padahal sejatinya kedua hal tersebut serupa tapi tak sama.

Istilah Atheist di Indonesia sudah banyak dikenal terutama di era orde lama dimana pada masa tersebut keberadaan partai komunis diidentifikasikan sebagai partai atheis (tidak percaya adanya Tuhan) sehingga istilah tersebut sudah banyak dipahami oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Bagi kita yang lahir setelah era orde lama, kita telah sedikit banyak mempelajari pengertian atheist dari pelajaran sejarah, pendidikan agama dan moral. Paham atheist sendiri tidak ada kaitannya dengan paham politik tertentu, menjadi atheist adalah hak masing-masing individu sehingga sifatnya lebih personal.

Sedangkan mengenai Agnostik itu sendiri, istilah ini masih cenderung baru di telinga kita. Semenjak terjadinya era reformasi di Indonesia, era kebebasan berpendapat dewasa ini mendorong orang-orang yang memiliki paham agnostik dan atheist secara terang-terangan mulai berani menunjukan eksistensinya meskipun kebanyakan masih menggunakan media internet dalam menyampaikan hak dan pandangannya.

Adapun istilah Agnostic/Agnostik merupakan sebuah istilah yang bisa dibilang abstrak dalam penjabarannya namun jika kita hendak menterjemahkan dalam bahasa yang sederhana dan mudah dipahami maka istilah ini bisa diartikan sebagai : Seseorang yang menyadari adanya keberadaan Tuhan atau Dewa atau entitas yang Maha Tinggi namun dia memilih untuk tidak peduli sehingga secara independent dia memilih untuk tidak menganut pada ajaran agama atau keyakinan tertentu.

Ada juga pengertian lain istilah Agnostic/Agnostik yang menyatakan bahwasanya tidak mungkin bagi manusia untuk bisa mengerti dan mengetahui bahwa Tuhan, Dewa/Dewi atau Entitas Tertinggi itu memang ada.

Kaum religius, mereka menggunakan dasar dogma dan ritual dalam menyikapi kehidupan. Sedangkan kaum spiritual menggunakan pendekatan metafisik dan tafakur. Lain halnya bagi seorang Agnostik, mereka mengutamakan akal pikiran/logika dalam menilai dan menyikapi segala aspek kehidupan serta dalam menyelesaikan permasalahan pun mereka cenderung menggunakan pendekatan filosofis dan ilmiah.

Di dalam wikipedia dijabarkan bahwasanya Agnostic/Agnostik memiliki beberapa jenis antara lain :

Agnostic Atheism
Seorang Agnostic Atheism tidak mempercayai akan adanya Tuhan, Dewa/Dewi atau Entitas Tertinggi dan dia juga tak menyatakan tahu akan keberadaan Tuhan, Dewa/Dewi.

Agnostic Theism
Seorang Agnostic Theism meskipun dia tidak menyatakan tahu/paham tentang keberadaan Tuhan, Dewa/Dewi atau Entitas Tertinggi namun dia percaya bahwa Tuhan, Dewa/Dewi atau Entitas Tertinggi ada dan memilih untuk tidak peduli

Agnostisme Apatis/Pramagtis
Suatu pandangan yang menyatakan bahwasanya tidak ada bukti akan keberadaan atau ketidakberadaan Tuhan, Dewa/Dewi atau Entitas Tertinggi namun semenjak Tuhan, Dewa/Dewi atau Entitas Tertinggi yang dianggap ada nampaknya Tuhan, Dewa/Dewi atau Entitas Tertinggi tersebut tidak peduli dengan alam semesta maupun kesejahteraan penyembahnya maka pertanyaan yang berkaitan dengan kepercayaan akan adanya Tuhan, Dewa/Dewi atau Entitas Tertinggi secara luas & akademis bisa dipertanyakan/diperdebatkan.

Ignostisme
Suatu perdapat yang menyatakan bahwasanya definisi yang masuk diakal tentang ketuhanan harus dikedepankan sebelum pertanyaan akan keberadaan Tuhan dapat didiskusikan secara lebih mendalam. Apabila acuan definisi tersebut tidak masuk diakal maka seorang ignostis akan mengacu pada pandangan nonkognitis dimana keberadaan Tuhan tidak berarti atau secara empiris tak bisa teruji. Inti kata : seorang Ignotis mengedepankan suatu penjelasan yang masuk diakal tentang keberadaan Tuhan. Bila tidak ada suatu acuan logis yang bisa menjelaskan bahwa Tuhan itu ada maka seorang ignostis menganggap Tuhan itu memang tidak ada.

Agnostik Keras
Seorang Agnostis garis keras berpendapat bahwa baik dirinya sendiri maupun orang lain tidak mungkin tahu atau tidak mungkin bisa memahami bahwa Tuhan itu ada.

Agnostik Lunak
Seorang Agnostis garis lunak dia baru akan percaya adanya Tuhan bilamana ada sebuah bukti logis yang bisa menunjukan kepadanya bahwa Tuhan itu memang ada.

Jadi dari artikel yang singkat ini, bisa diambil intinya bahwasanya perbedaan tipis antara Agnostik dan Atheis adalah : Bagi seorang Agnostik, mereka memilih tidak peduli meskipun Tuhan itu ada atau mereka membutuhkan penjelasan yang masuk diakal untuk memahami hakikat keberadaan Tuhan dari sudut pandang filosofis dan ilmiah. Sedangkan bagi seorang Atheist, mereka tidak percaya dan juga tidak peduli akan keberadaan Tuhan meskipun mereka menemukan bukti, alasan maupun penjelasan masuk diakal tentang ketuhanan karena bagi seorang Atheist konsep ketuhanan itu secara absolut tidak ada.

------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------