Mengacu pada hal ini, saya lihat sebagian besar masyarakat Indonesia memandang profesionalisme seseorang dari besar kecilnya tarif dari si empunya skill tersebut. Misalnya saja seorang dokter akan dengan mudah dipandang seorang dokter dengan profesionalismenya yang tinggi dikarenakan mengenakan tarif sekali konsultasi di atas Rp. 300.000 bahkan lebih. Begitu juga dengan profesi-profesi yang lainnya.
Dalam kaitan masalah Tarot dan juga profesi berkaitan dengan masalah spiritual lainnya pun memiliki kecenderungan yang serupa. Sehingga tidak heran jika banyak orang yang menjalani profesi baik sebagai peramal, paranormal maupun penyembuh langsung memasang tarif konsultasi di atas Rp. 500.000 demi dipandang sebagai seorang professional. Padahal jika diamati dari mutu, jam terbang dan ketrampilan mereka banyak yang bisa dicap sebagai paranormal dadakan. Terlepas dari itu, sebenarnya sih dalam memasang tarif itu sah-sah saja dan tidak ada larangan. Namun bagi sebagian orang yang menekuni dunia spiritual sebagai profesi hal ini bisa menjadi pedang bermata dua.
Masih jarang orang Indonesia yang mampu menilai sesuatu dari intinya bukan dari penampilan luarnya. Seyogyanya bangsa kita dalam menilai dan menghargai seorang ahli janganlah dari hal-hal yang bersifat materi dan fisik semata. Alangkah baiknya jika masyarakat mampu menilai dari ketrampilan, sikap, cara kerja dan jam terbang tenaga ahli tersebut. Jadi bukan semata dari besar kecilnya tarif.
Berkaitan dengan hal ini pula, saya ingin menceritakan pengalaman yang cukup menggelitik. Beberapa waktu yang lalu saya ditawari lewat telepon oleh seseorang yang memperoleh alamat saya dari internet, beliau menawari saya sebagai seorang Tarot Reader dalam sebuah acara. Seperti bisanya, tarif adalah pertanyaan awal yang selalu ditanyakan dan saya jawab besaran tarif yang biasa saya kenakan yaitu hanyalah sebesar 10% dari tarif yang biasa dikenakan para Tarot Reader yang sudah tersohor. Kemudian beliau meminta saya untuk membawa kartu Tarot sambil menanyakan pula apakah saya punya kartu Tarot? Rupa-rupanya tarif yang saya tawarkan tersebut telah memberi kesan bahwa saya hanyalah seorang Tarot Reader amatiran. Suatu pertanyaan yang benar-benar konyol ditanyakan oleh seseorang terhadap seorang Tarot Reader yang telah memiliki pengalaman beberapa tahun kan ?! Yah... mana mungkin bisa jadi Tarot Reader jika kartu aja tidak punya??
-----------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra
-----------------------------------------------------------------