Rabu, 04 Juli 2007

Ramalan Tarot Bakat atau belajar?

Banyak teman-teman dan juga klien yang menanyakan perihal kemampuan saya dalam membaca Tarot itu apakah diperoleh karena bakat atau karena hasil dari pembelajaran? Saya jawab bahwa saya bisa membaca kartu Tarot dari hasil pembelajaran dari buku, internet dan kehidupan.

Menurut pendapat saya, bakat saja tidaklah cukup. Membaca simbol-simbol esoterik yang terkandung di dalam kartu Tarot sama juga dengan teknik-teknik ilmu pengetahuan yang lainnya baik yang bersifat logika, ilmiah maupun ilmu-ilmu sosial dimana kita dituntut untuk belajar dan belajar serta praktek secara berkesinambungan guna memperoleh pengalaman dan kemampuan yang mumpuni.

Bagi orang awam jawaban saya ini pastilah mengecewakan karena mereka selama ini melihat di film-film bahwa orang yang dicap memiliki indera ke-6 dan sejenisnya biasanya bisa memiliki kemampuan tersebut dikarenakan keturunan, bakat dan bersifat instant. Padahal kenyataan di lapangan tidaklah sefantastik itu. Segalanya butuh proses pendewasaan dan kematangan. Memang ada orang yang benar-benar memiliki kemampuan yang bersifat mukjijat namun kemampuannya sangat terbatas dan tertentu saja, tidak bisa bersifat konstan.

Bicara masalah buku referensi, sayangnya buku-buku yang berbobot masih banyak yang berbahasa inggris dan harganya pun sangat mahal sehingga hanya kalangan tertentu saja yang bisa mengakses ilmu pengetahuan tersebut; kalangan yang bisa berbahasa Inggris dan yang berduit tentunya. Buku-buku tentang Tarot yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sepengetahuan saya hanya ada 3 judul saja.

- -----------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

-----------------------------------------------------------------