Kamis, 21 Maret 2013

Ramalan yang tidak realistis

Ketika saya memberikan beberapa masukan dan alternatif solusi perihal jalan cinta kasihnya serta prospek penjualan rumahnya, secara mengejutkan sekaligus menggelikan dia meminta jaminan hitam di atas putih atas hasil ramalan yang saya berikan.

Selama saya berpraktek sebagai seorang konsultan spiritual dan peramal tarot profesional selama lebih dari 10 tahun, saya pernah menjumpai beberapa klien yang memiliki harapan dan keinginan yang tidak masuk diakal dan kurang realistis ketika hendak berkonsultasi dengan saya. Oleh sebab itu, setiap kali seorang klien baru yang hendak berkonsultasi dengan saya maka saya terlebih dulu akan menjelaskan metodologi dan mekanisme sesi konsultasi termasuk biaya dan juga prosedurnya. Saya akan ungkapkan secara terbuka dan jujur apa saja yang bisa saya lakukan dan apa yang tidak dilakukan agar mereka tidak kecewa sesudahnya. Saya akan sampaikan pula bahwasanya tingkat akurasi yang bisa saya tawarkan hanya berkisar 70 persen hingga 80 persen saja, dalam asumsi dari 10 pertanyaan kemungkinan besar yang akurat hanya 7 hingga 8 pertanyaan. Saya dan anda harus tahu bahwa untuk mendapatkan akurasi 100 persen itu mustahil adanya karena hanya Tuhan saja yang Maha Bisa dan Maha Tahu. Di dunia ini benar atau salah bersifat sangat relatif sehingga untuk mencapai kesempurnaan itu tidaklah memungkinkan.

Ada beberapa contoh kasus klien yang menurut pandangan saya tidak masuk diakal dan tidak realitis. Diantaranya adalah: ada seorang wanita yang sedang kehilangan pekerjaan, dia hendak berkonsultasi dengan saya terkait dengan masalah prospek pekerjaan di masa depan. Lucunya, dia hanya mau berkonsultasi dan akan membayar jika saya bisa memberikan jawaban bahwa dia pasti dapat kerja. Demi kebaikan dia dan juga demi integritas saya, saya menolak keinginan dia yang demikian itu. Bukan porsi saya memastikan nasib seseorang di masa depan. Sebagai seorang konsultan spiritual, saya hanya bertugas memberikan gambaran dan masukan serta bimbingan jalan spiritual. Bisa saja saya berbohong dan memberikan dia angin surga dengan tujuan sekedar mendapatkan uang, namun saya tidak sehina itu. Jika direnungkan lebih mendalam, wanita tersebut bisa dimaklumi jika bertanya tentang kepastian mendapatkan pekerjaan namun dari cara dia memaksakan keinginan dan bergantung sepenuhnya pada ramalan untuk nasib masa depannya, bagi saya wanita tersebut termasuk manusia yang egois.

Ada juga seorang perawan tua yang datang berkonsultasi hanya untuk mendapatkan kepastian masa depan jodohnya. Yang sangat mengherankan adalah harapan dan keinginan dia yang termasuk terlalu memaksakan keinginan dan harapan yang tidak realistis. Dia hanya mau berkonsultasi dan membayar jika saya bisa memberikan kepastian tanggal, bulan dan tahun kapan dia bisa menikah di masa depan. Klien semacam ini sudah pasti saya tolak dengan tegas.

Ada kasus yang lebih konyol dan ekstrim pernah saya temui. Beberapa tahun yang lampau, saya didatangi seorang pria berusia sekitar 35 tahun. Dari analisa, ramalan dan hasil terawangan saya melihat bahwa dia masih akan mengalami beberapa kali perceraian lagi dalam perjalanan cinta kasihnya di masa depan. Hal ini termasuk kasus yang luar biasa mengingat pada saat itu dia sudah kawin cerai 5 kali padahal usianya masih 35 tahun. Namun dalam pandangan saya, hal ini bisa dimaklumi karena dari hasil analisa karakter dia termasuk pria yang cenderung arogan, egois, tidak mau rugi dan cenderung licik baik dalam berbisnis maupun dalam menjalani cinta kasihnya. Pada saat itu, dia juga menanyakan perihal prospek penjualan salah satu rumah mewahnya di daerah Jakarta Selatan senilai hampir hampir 4 Milyar. Ketika saya memberikan beberapa masukan dan alternatif solusi perihal jalan cinta kasihnya serta prospek penjualan rumahnya, secara mengejutkan sekaligus menggelikan dia meminta jaminan hitam di atas putih atas hasil ramalan yang saya berikan. Bisa anda bayangkan betapa luar biasanya sifat egois pria ini ! Hanya dengan membayar konsultasi beberapa ratus ribu namun dia meminta kepastian dan jaminan di atas kertas atas nasib cinta kasihnya dan juga prospek penjualan rumahnya berharga 4 Milyar tersebut. Saya dengan tegas menolak dan mengatakan pada orang itu bahwa keinginan dia tidak bisa dipenuhi dan tidak  masuk diakal. Saya berikan analogi bahwasanya apabila dia pergi ke dokter dan akan dilakukan tindakan operasi, justru dia lah yang harus membuat perjanjian hitam di atas putih sebelum melakukan tindakan operasi. Semua dokter dimana pun di dunia ini tidak akan ada yang mau memberikan perjanjian hitam di atas putih jaminan kesembuhan terhadap pasiennya, apalagi saya yang hanya selaku konsultan spiritual. Tidak mengherankan apabila pria ini hidup penuh dengan penderitaan meskipun berlimpah harta benda karena dia memetik hasil buah karma perbuatannya yang licik dan egois.

Contoh lain yang sering terjadi terkait dengan harapan dan keinginan yang kurang realistis adalah beberapa orang yang menghubungi saya hanya untuk mendapatkan ramalan dan konsultasi secara gratis. Banyak diantara mereka sebenarnya memiliki uang namun untuk mendapatkan solusi dan jawaban dari permasalahan hidup pribadinya yang rumit, mereka tidak mau rugi dan mengharapkan ramalan dan konsultasi gratisan. Yang perlu diingatkan terhadap orang-orang semacam ini adalah: Untuk mendapatkan dan meraih sesuatu di dalam hidup ini, kita harus rela berkorban dan berusaha. Terlebih lagi jika itu berkaitan dengan masalah kehidupan pribadi maka sudah selayaknya kita rela berkorban dan berusaha untuk mendapatkan jalan keluarnya.

Saya dapat simpulkan bahwasanya kebanyakan orang yang hendak berkonsultasi dan mengharapkan hasil yang tidak realistis, kebanyakan dari mereka memiliki sifat egois, mau enaknya sendiri dan mau menang sendiri. Mereka mengharapkan orang lain mengambil tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah pribadi mereka.

------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------