Rock Art Tarot
Di dalam budaya kejawen, hari weton di dalam penanggalan jawa memiliki makna yang mendalam. Sejak dahulu kala, penanggalan jawa memiliki fungsi vital dan sentral di dalam menjalani roda kehidupan baik secara duniawi maupun spiritual. Penanggalan jawa tidak saja berfungsi sebagai pranata mangsa atau ilmu penentu waktu yang terkait dengan masa bercocok tanam saja namun juga berfungsi sebagai penentu waktu dalam bertindak, bersikap, berdagang, prosesi pernikahan serta prosesi ritual spiritual religius.
Dalam penanggalan jawa selain terdapat 7 nama hari masehi seperti hari minggu/ahad hingga sabtu, terdapat juga 5 hari pasaran berupa: kliwon, legi, pahing, pon dan wage. Dimana perpaduan antara nama hari masehi dengan nama hari pasaran disebut sebagai hari weton di dalam ilmu penanggalan kejawen. Siklus pengulangan setiap hari weton terjadi 35 hari sekali dalam perhitungan bulan masehi, sebagai contohnya hari ini adalah hari Kamis Pon tanggal 24 Januari 2013 dimana siklus datangnya Kamis Pon baru akan kembali jatuh pada tanggal 28 Februari 2013.
Dalam ilmu ramal meramal, arti hari weton kejawen bisa dipergunakan untuk menerawang dan meramalkan sifat, sikap, penyakit, peruntungan nasib bahkan kematian manusia dimana perhitungannya berdasarkan oleh tanggal bulan tahun lahir serta waktu yang bersangkutan lahir. Bisa dikatakan ilmu ramalan kejawen ini sejenis dengan ilmu ramalan numerologi di dunia barat hanya saja numerologi berdasarkan perhitungan kalender matahari (solar system calendar = kalender surya atau kalender syamsiah) sedangkan penanggalan kejawen masih berdasarkan kalender bulan (lunar system calendar = kalender lunar atau kalender qomariah).
Fungsi perhitungan hari weton penanggalan kejawen bisa juga diterapkan pada hari kematian seseorang. Sebagai contoh apabila seseorang yang meninggal pada hari ini, 24 Januari 2013 maka hari kematian dia adalah hari Kamis Pon. Bagi beberapa paranormal kejawen yang memiliki ilmu linuwih, mereka menggunakan hari weton kematian seseorang tersebut sebagai sarana perhitungan dan 'pintu masuk' untuk bisa terhubung dan berkomunikasi dengan arwah yang bersangkutan di alam seberang.
Jadi, ketika kita hendak meramalkan nasib peruntungan seseorang maka kita akan menggunakan hari weton kelahiran sebagai sarana ramalan dan terawangan. Sedangkan ketika hendak berkomunikasi dengan seseorang yang telah meninggal maka paranormal akan menggunakan hari weton kematian yang bersangkutan sebagai media pembuka pintu gaib. Hari weton kematian merupakan hari kelahiran sang arwah di alam seberang sehingga fungsi perhitungan secara spiritual memiliki kesamaan dengan hari weton kelahiran duniawi.
Dalam postingan artikel berikutnya, saya akan menceritakan pengalaman pribadi yang terkait dengan komunikasi dengan seseorang yang telah meninggal menggunakan hari weton kematian dari arwah yang bersangkutan.
------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)
-----------------------------------------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra