Minggu, 04 Maret 2007

Buku harian sebagai media kotemplasi

Menulis buku harian/diary/journal identik dengan anak ABG atau aktivitas yang hanya dilakukan oleh kaum perempuan. Padahal buku harian memiliki manfaat yang sangat banyak terutama untuk kesehatan mental. Buku harian pada umumnya kita gunakan sebagai media untuk curahan uneg-uneg yang tidak bisa diceritakan kepada orang lain karena alasan-alasan tertentu atau dikarenakan kita tidak memiliki teman curhat yang sehati dan memahami diri kita.

Selain berfungsi sebagai media curhat, buku harian bisa juga kita pergunakan sebagai sebuah media kotemplasi atau perenungan harian atas prilaku kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan menuangkan ke dalam tulisan perihal prilaku dan aktivitas kita sehari-hari sesungguhnya kita telah berusaha merenungkan dan mengevaluasi sudut pandang pribadi kita baik terhadap diri maupun lingkungan dimana kita berada. Dengan membiasakan menuangkan pendapat pribadi ke dalam buku harian, hal tersebut akan melatih diri kita untuk memiliki daya empathy yang tinggi karena empathy akan timbul dengan cara mengevaluasi kehidupan yang tengah kita jalani baik dari perspektif pribadi maupun dari perspektif orang lain.

Untuk memperoleh perkembangkan emosional dan pola berpikir yang dewasa dan sehat semestinya dimulai dari timbulnya kesadaran diri. Kesadaran akan prilaku kita yang positif maupun yang negatif. Menurut pendapat saya, untuk merubah sikap dan pikiran yang negatif pertama-tama kita harus menyadari nilai-nilai negatif tersebut, baru prilaku negatif bisa dirubah. Jika kita tidak pernah merasa salah, maka niat perbaikkan diri tidak akan pernah ada.

 -----------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

-----------------------------------------------------------------