Jumat, 28 Juni 2013

Ritual guna-guna kartu lentrik

Di dunia paranormal terdapat banyak jenis guna-guna dan ragamnya. Setiap daerah, setiap budaya dan setiap suku memiliki ciri khas masing-masing. Di pulau Kalimantan, Sumatra, Jawa bahkan di bagian Indonesia Timur seperti Papua dan Makassar pun memiliki berbagai macam hal-hal yang berkaitan dengan dunia klenik guna-guna. Ada suatu jenis guna-guna yang cukup unik dengan menggunakan media kartu yang disebut Ritual Kartu Lentrik. Ritual guna-guna ini cukup dikenal di daerah Jawa Tengan dan Jawa Timur. Media kartu yang dipergunakan bisa berupa kartu remi maupun kartu domino.

Ritual guna-guna kartu lentrik bisa dipergunakan untuk memelet orang, sebagai ajimat bahkan untuk tujuan santet. Secara garis besar manfaat ritual guna-guna ini lebih mengarah ke ilmu hitam mengingat sebagian besar orang yang menjalani ritual ini untuk tujuan yang menyimpang dari kaidah moralitas kebaikan.

Ritual guna-guna kartu lentrik harus menggunakan suatu kartu yang baru saja dipakai untuk main judi, semakin liar permainan judinya maka kartu yang dipakai akan semakin memiliki energi yang semakin besar. Seorang paranormal yang memiliki ajian ritual lentrik akan meminta seseorang yang memiliki keperluan guna-guna untuk mencuri kartu yang telah atau sedang dipakai main tersebut. Kartu itu harus dicuri dan tidak bisa diambil atau diminta begitu saja. Setelah kartu berhasil dicuri, orang yang bersangkutan akan memberikannya kepada sang paranormal. Dari situlah ritual guna-guna baru akan dimulai. Kartu lentrik akan diberi mantra dan diprosesi dalam suatu ritual tertentu kemudian sesudahnya dibungkus dengan kain putih. Orang yang berkepentingan dengan ritual harus menanam bungkusan putih yang berisikan kartu lentrik ini di suatu kuburan keramat atau kuburan tua.

Cara menanamnya pun memiliki tata cara tertentu, jam tertentu dan harus ditanam pada hari tertentu yang disesuaikan dengan penanggalan jawa. Si pelaku harus dalam kondisi telanjang bulat dan berjalan mundur ke arah kuburan yang dituju ketika dia hendak menanam bungkusan putih berisikan kartu lentrik itu. Ketika menanam, dia harus merapalkan mantra tertentu. Kartu lentrik ditanam dalam kurun waktu 7 hari hingga 40 hari sesuai pasaran hari weton kejawen. Ketika masanya untuk diambil, si pelaku harus mengambil dengan cara yang sama yakni berjalan mundur dan dalam keadaan telanjang bulat. Ada suatu pantangan tertentu yang tidak boleh dilanggar yakni : kartu lentrik pada saat hendak ditanam, kartunya dilarang dibawa ke rumah. Si pelaku harus terus jalan mundur pada saat mengambil kembali kartu yang ditanam sampai keluar dari area kuburan. Jika si pelaku lupa berjalan mundur, ada suatu konsekuensi dimana dia akan bertemu dengan berbagai penampakan makluk halus pada saat pengambilan kartu lentrik. Prosesi ini pun harus dilakukan sendirian.

Kartu yang sudah berhasil ditanam dan diambil kemudian dikembalikan kepada sang paranormal untuk diberi mantra sesuai dengan tujuan dan keinginan si pelaku. Tujuan dan harapan pelaku bisa macam-macam dari yang berupa pengasihan, pelet, ajimat, penglaris, santet dan sebagainya.

Ritual kartu lentrik bagi sebagian besar orang hanya dianggap sebagai sebuah mitos namun hingga saat ini prosesi masih ada saja yang menjalaninya di dunia nyata. Seperti halnya ritual tali pocong meskipun ritual kartu lentrik hanya dianggap mitos namun manfaat dan kegunaannya memang ada meskipun misterius.

------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------