Rabu, 14 Oktober 2015

Ramalan tarot JK jadi saksi kasus Kondesat

Peramal tarot Priyashiva Akasa Dwijendra berkesempatan menjadi narasumber Tabloid The Politic terkait kasus Kondesat yang melibat Jusuf Kalla sebagai saksi. Peramal Tarot Priyashiva Akasa menggunakan metode ramalan tarot untuk melihat jalannya kasus tersebut sebagaimana dituturkan di Tabloid The Politic edisi 10 - 23 Juli 2015 yang lalu. Berikut ini cuplikan ramalan tarot oleh Peramal Tarot Priyashiva Akasa :

JK hanya sebatas saksi Ahli dalam kasus kondesat

 
Nama Wakil Presiden Jusuf Kalla disebut mantan Kepala BP Migas Raden Priyono, tersangka kasus mega korupsi minyak mentah bagian negara atau kondesat saat pemeriksaan sebagai tersangka di Bareskim Polri. Priyono mengungkapkan WaPres Jusuf Kalla menginginkan PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) tetap hidup dan beroperasi kembali pada 2008. Nama JK juga disebut mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani ikut berperan dalam pembahasan penyelamatan PT. TPPI. Lalu apakah JK juga akan menjadi tersangka?

Walaupun nama Wakil Presiden Jusuf Kalla disebut oleh Priyono dan Sri Mulyani, Polri menegaskan tidak akan memeriksa memeriksa Wapres Jusuf Kalla dalam kasus mega proyek kondesat. Pasalnya, keterangan yang dikatakan Priyono dinilai Polri tidak masuk diakal. Pelaksanaan penunjukan langsung itu menurut Polri sepenuhnya tanggung jawab kepala BP Migas karena dia yang mempersiapkan prosedurnya. Karena itu, meski Jusuf Kalla memimpin rapat yang menyimpulkan TPPI harus diselamatkan, pucuk pertanggungjawaban atas kasus korupsi ini tetap Priyono selaku Kepala BP Migas.

Untuk menerawang apakah ada keterlibatan Wapres Jusuf Kalla dalam kasus tersebut dan apakah JK berpeluang menjadi tersangka dalam kasus ini,The Politic menjumpai ahli spiritual dan tarot Priyashiva Akasa. Dalam terawangannya, Priyashiva mengatakan dalam kasus itu Jusuf Kalla tidak akan menjadi tersangka melainkan hanya sebatas menjadi saksi ahli dalam kasus kondesat PT. TPPI. Jusuf Kalla juga tidak meminta Polri untuk melindunginya dalam kasus tersebut. Jusuf Kalla menyerahkan permasalahan tersebut berdasarkan prosedur yang berlaku.

Polri memang berkesan melindungi nama Jusuf Kalla meski disebut dalam persidangan, dan dalam terawangan Priyashiva tidak melihat adanya tendensi melindungi JK. “ Bareskim bertidak sangat hati-hati dan nampaknya akan banyak mengandalkan saksi dan bukti disebabkan kasus ini sangat sensitif,” tuturnya.
Selain itu, dari terawangannya pun nama Jusuf Kalla tidak terlibat dalam kasus itu. Memang, lanjut dia, Jusuf Kalla mengetahui kronologis penjualan Kondesat dari awal hingga proses akhir. “Jusuf Kalla tidak menerima uang itu (korupsi kondesat),” ujarnya.


Dari terawangan Priya, Jusuf Kalla saat itu hanya sebatas menyarankan berdasarkan suatu solusi strategi untuk tindakan penyelematan dan menyehatkan kembali kinerja PT. TPPI. “ Adapun apabila ada tindakan penyelewengan hasil penjualan itu (Kondesat) disebabkan oleh oknum dan mafia migas itu sendiri,” jelasnya.
Mengaca pada kasus-kasus besar yang muncu-hilang di permukaan, pria yang hobi berolah raga ini mengatakan, kasus kondesat akan terus diproses. Namun ditegaskannya bahwa Jusuf Kalla hanya sebatas saksi. Selain itu, kasus ini akan diselesaikan secara tuntas oleh pihak kepolisian. “ Tidak akan ada tambahan tersangka,” tuturnya.

Meski dari terawangannya tidak akan ada tersangka, Priyashiva menangkap adanya satu sosok pria dengan kedudukan  penting yang hampir saja menjadi tersangka baru dalam kasus kondesat.” Namun dalam proses penyelidikan dia akan terbukti bersih dan bebas,” tandasnya.
 -----------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

-----------------------------------------------------------------