Selasa, 06 Oktober 2015

Kecanduan selingkuh

Kecanduan selingkuh


Apabila kita membicarakan perihal masalah cinta kasih dan hubungan sesama manusia maka di sepanjang perjalanan hidupnya  banyak diwarnai dengan derai air mata karena kecewa dalam cinta kasih. Cinta kasih bagaikan pedang bermata dua, bisa membuat kita bahagia namun bisa juga membuat kita sakit menderita berkepanjangan. Kecewa dalam menjalani hubungan cinta kasih bisa disebabkan oleh patah hati karena cinta ditolak atau akibat cinta bertepuk sebelah tangan, bisa juga kecewa disebabkan oleh hubungan yang kandas di tengah jalan karena perbedaan sifat dan konflik yang berkepanjangan. Namun dewasa ini banyak kasus yang terjadi kecewa dalam cinta kasih akibat menjadi korban perselingkuhan. Kali ini saya hendak membahas perihal kecanduan selingkuh yang mengakibatkan rasa sakit hati dan kecewa orang-orang yang terlibat di dalamnya baik sebagai pelaku maupun korban perselingkuhan.

Menurut data statistik studi analisa psikologi, dari 100 orang yang berselingkuh maka 75 orang diantaranya cenderung akan kembali mengulang skandal perselingkuhannya dan 25 orang sisanya akan kembali ke jalan yang benar dan berhenti berselingkuh. Dengan demikian bisa dikatakan dari semua orang yang berselingkuh maka 75 persen diantaranya cenderung akan tetap berselingkuh. Dari pandangan saya, hampir semua orang yang berselingkuh sebenarnya menyadari bahwa tindakan mereka itu salah namun sebagian besar dari mereka tidak bisa berhenti untuk melakukannya. Perselingkuhan itu ibarat candu dimana sekali seseorang pernah menjalani perselingkuhan maka mereka cenderung ketagihan oleh sensasi-sensasi emosional dan ragawi di dalamnya.

Dari pengalaman saya sebagai seorang Peramal Tarot dan Konsultan Spiritual selama lebih dari 13 tahun, saya menemui banyak kasus perselingkuhan dari stadium awal hingga stadium perselingkuhan akut. Pernah suatu ketika saya menemui beberapa klien maupun kenalan yang pada awalnya mereka masih polos kemudian mereka coba-coba melakukan suatu perselingkuhan. Dari yang awalnya karena iseng dan mencari pelarian, kemudian hubungan berkembang menjadi semakin rumit.

Sebagai contoh kasus sebut saja kenalan saya bernama A. Dia merupakan seorang karyawan yang bisa dibilang sukses dalam berkarir, memiliki jabatan yang tinggi, memiliki rumah mewah dan istri yang cantik. Pada awal saya bertemu dengan si A, dia merupakan sosok suami yang baik dan soleh sampai pada suatu saat dia mendapatkan sekretaris baru yang muda dan lebih cantik dibandingkan istrinya. Di awali karena A sering bertemu sekretarisnya di tempat kerja dan slalu bersama, mulai timbul benih-benih cinta kasih diantara mereka. Ketika hubungan mereka semakin rumit dan kemudian ketahuan oleh istrinya, si A ini datang menemui saya untuk berkeluh kesah dan bertukar pikiran. Pada akhirnya si A mengambil keputusan tegas untuk kembali kepada istrinya dan memperbaiki hubungan rumah tangganya yang sempat goyah. Saya berpikir semuanya akan kembali normal dan bahagia sejahtera seperti sedia kala. Namun kemudian setelah beberapa bulan lewat, teman saya si A ini mengajak saya bertemu kembali. Kali ini dia hendak menceritakan kepada saya perihal pacar barunya. Saya heran dengan perubahan perilakunya. Dan sejak itu, saya lihat dia semakin sering berselingkuh dan berganti-ganti pacar. Perselingkuhan menjadi suatu hobi baru yang menyenangkan baginya. Dari yang awalnya si A hanya iseng dan coba-coba, dia menjadi kecanduan. Rupa-rupanya ada suatu sensasi nikmat tersendiri ketika seseorang terlibat suatu hubungan yang rumit dan menantang. Rasa kejenuhan dalam hubungan menjadi lebih berwarna dengan cara memberi bumbu penyimpangan. Inilah sebabnya perselingkuhan itu bagaikan candu, bisa membuat pria dan wanita yang lemah loyalitas dan integritasnya menjadi ketagihan.

Dalam pandangan saya, suatu perselingkuhan akan tetap terjadi dan terulang selama pokok masalah dalam diri sendiri dan di dalam hubungan cinta kasih belum terselesaikan. Untuk menguraikan masalah perselingkuhan tidak bisa dilihat dari satu sisi saja, karena masalah perselingkuhan itu sangatlah kompleks karena melibatkan banyak aspek dan banyak pihak. Perlu kerja sama dan saling pengertian serta saling memaafkan untuk memperbaiki kondisi apabila terjadi konflik akibat terkuaknya suatu skandal perselingkuhan. Namun demikian, ada juga orang-orang tertentu yang pada dasarnya bakat berselingkuh atau memang pada dasarnya memiliki nafsu bejat bawaan dimana perselingkuhan dilakukan demi hanya mendapatkan variasi sex saja. Untuk kasus yang seperti ini lebih mengarah kepada kelainan jiwa dimana diperlukan bantuan tenaga ahli konseling seperti psikolog atau psikiater untuk menanganinya.

Filter yang paling kuat untuk menghilangkan bakat berselingkuh adalah dengan cara memperkuat landasan spiritual dan religius serta memperbanyak pengembangan batin yang benar. Dengan menggunakan filter spiritual religius maka mata batin dan kata hati akan mampu membedakan mana yang salah mana yang benar sehingga seseorang bisa tetap berjalan dalam jalur koridor yang benar.
 -----------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

-----------------------------------------------------------------