Saturday, October 26, 2013

Ramalan dinasti ratu atut di tabloid nova




Peristiwa penangkapan yang dilakukan oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) terhadap Ketua MK (Makamah Konstitusi) Akil Mochtar yang terjadi pada hari Rabu, 3 Oktober 2013 jam 22.00 wib di rumah dinasnya terkait dengan kasus suap 4 Milliar dalam perkara Pilkada Kabupaten Lebak Banten tahun 2011-2013 turut menyeret adik kandung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang bernama Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Penangkapan sang adik kandung menyebabkan Ratu Atut dicekal oleh KPK sebagai saksi agar tidak bepergian ke luar negeri.

Priyashiva Akasa Dwijendra selaku Peramal Tarot dan Konsultan Spiritual berkesempatan memberikan pandangan, ramalan dan terawangan terkait dengan dinasti kekuasaan Ratu Atut di Banten yang telah menguasai Banten secara turun temurun. Ramalan dan terawangan Priyashiva Akasa Dwijendra ini telah dimuat di Tabloid Nova edisi 14 - 20 Oktober 2013 pada halaman 51 bertajuk : " Ribut-Ribut Soal Dinasti Atut - Tak Ada Sosok Sekuat Atut "

Berikut ini cuplikan wawancara wartawati Tabloid Nova dengan Priyashiva Akasa Dwijendra:




Tak Ada Sosok Sekuat Ratu Atut



Dalam kasus ini, Priyashiva Akasa Dwijendra, paranormal yang menerawang lewat perhitungan nama, tanggal dan tahun lahir, menilai Atut akan berusaha kooperatif sebagai saksi kasus suap yang dilakukan oleh adiknya. Namun ia juga akan melakukan lobi bawah tanah sebagai pertahanan diri dan keluarganya untuk mendapatkan win-win solution. " Ada beberapa pejabat tinggi di pusat yang secara diam-diam menjadi pendukung utama gerak langkahnya," ujar Shiva.

Ditilik dari sisi kepribadian, Atut adalah perempuan serba bisa, aktif, kreatif, pandai bicara, taktis, namun cenderung keras dan kaku dalam menerapkan prinsip, dominan, bossy, cenderung meremehkan keadaan dan orang lain, boros, tidak sabaran, punya bakat menindas dan memaksakan keinginan, juga suka mengulang kesalahan yang sama.

Sedangkan sebagai pemimpin Atut termasuk pekerja keras, ambisius, tidak bisa tinggal diam, banyak akal, mobilitasnya juga tinggi. Namun ia juga sering terlalu cepat dalam mengambil keputusan tanpa berpikir panjang. "Sedangkan sebagai ibu rumah tangga, Atut termasuk wanita yang mengutamakan persatuan dan ikatan keluarga besar. Ia juga merupakan tulang punggung dan motor penggerak keluarga besarnya."

Oleh karenanya, dominasi dan kekuasaan dinasti Atut tidak bisa dihancurkan atau dihilangkan begitu saja. "Namun bisa dikurangi. Dominasi ini hanya akan surut ketika ia meninggal dunia, sebab di kalangan keluarga besarnya tidak ada sosok sekuat Atut," lanjut Shiva. Hal ini mirip dengan yang terjadi di dalam Keluarga Cendana, ketika Soeharto meninggal dunia, kekuasaan dinastinya juga turut mundur dan surut. Selain itu, selama kaum tetua masih mendominasi Banten, maka lingkaran kekuasaan dinasti Atut masih aman.

Lantas bagaimana gambaran nasib Atut ke depan? " Ia akan mundur dari tampuk kepemimpinan namun akan lebih banyak berperan dan berkuasa di balik layar. Dimana kekuasaannya cenderung masih bisa bertahan lama, namun tidak nampak dari permukaan." Dalam menjalani kehidupan dan karir, Atut banyak mendapat pertolongan dan keberuntungan dari berbagai arah. Ini disebabkan oleh persatuan keluarga besar yang sangat kuat juga balas budi pihak-pihak lain yang pernah ditolongnya.

Dari pandangan Shiva, Atut baru akan terkena kasus hukum di beberapa tahun mendatang. Masa tersulit muncul di rentang tahun 2016 dan 2017. Jika terjadi demikian, akankah para loyalis Atut tetap mendukungnya sebagai orang nomor satu di Banten? "Ya, dukungan para ulama dan jawara Banten sangat solid serta bisa berlangsung lama. Dukungan ini bersifat turun temurun."

Selain itu, turunan dari para ulama dan jawara juga mendapatkan perlindungan dan timbal balik jasa dari dinasti Atut sebagai bentuk solidaritas dan ikatan persaudaraan. Pengaruh kekuasaan yang begitu luas juga diyakini mengandung unsur klenik (berupa santet berunsur tanah). "Dalam kasus ini memang ada namun tidak terlalu dominan dan hanya bersifat ancaman."

Lalu, bagaimana dengan nasib Airin dan suaminya, Wawan? Semua bergantung pada hasil penyelidikan dan keputusan hukum. "Jika suaminya terjatuh, maka Airin akan ikut terseret di dalamnya, sekaligus akan menguak kasus lain yang sama besarnya. Jatuh satu akan menyebabkan kejatuhan yang lainnya secara bertahap namun berjalan lambat."

Nasib terberat Airin juga berada di rentang tahun 2015 dimana keutuhan rumah tangganya bisa goyang di tahun itu. Shiva juga mengungkapkan,"Masih ada dua anggota keluarganya yang akan terseret kasus hukum. Mereka masih kerabat dekat namun memiliki kekuasaan yang lebih rendah dibandingkan Airin."

Diwawancarai oleh wartawati Tabloid Nova.
------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------