Senin, 16 September 2013

Penyebab sifat boros







Sifat boros bisa dimiliki oleh siapa saja, tua muda, anak kecil hingga orang tua. Sifat boros ada yang disebabkan karena pola asuh yang salah, ada juga karena trauma dan bisa juga karena dorongan dari luar. Dari pengalaman saya sebagai peramal tarot dan konsultan spiritual, hampir sebagian besar klien saya yang memiliki sifat boros banyak disebabkan oleh dorongan rasa gelisah dan usaha pelarian dari suatu masalah. Dalam kata lain, klien saya boros ketika dia sedang stress dan depresi sehingga dengan berbelanja dan mengeluarkan uang tak terkendali bisa memberikan kepuasan dan ketenangan batin sebagai pelarian. Semakin kacau hati dan pikirannya maka semakin boros pengeluaran uangnya. Hal ini bisa dilihat dari barang-barang yang dibelinya biasanya barang yang tidak ada manfaatnya atau barang yang malah tidak diperlukannya. Kebanyakan orang seperti ini dinilai sebagai orang yang gila belanja, gila belanja karena stress.

Sifat boros bisa juga terjadi karena dorongan dari luar. Sifat boros yang semacam ini bertujuan untuk pencitraan dan membangun suatu image bahwa dirinya adalah sosok yang royal, dermawan dan baik hati. Biasanya orang-orang yang seperti ini kebanyakan adalah orang-orang yang kesepian. Mereka membutuhkan perhatian dengan cara membeli cinta kasih dan perhatian. Ironisnya orang yang dermawan karena pamer semacam ini, jika kita dengan sengaja meminta bantuan keuangan kepadanya maka dengan serta merta mereka menolak kemudian menjauh dan sifat aslinya akan keluar karena mereka merasa kita telah memanfaatkannya.

Setiap manusia memiliki sifat yang unik dan terkadang aneh. Salah satu contohnya, sifat boros ini juga bisa dimiliki oleh orang yang bersifat pelit. Orang pelit tapi boros, dua karakter yang bertolak belakang dalam satu jiwa. Bisa juga kita sebut sebagai manusia berkepribadian ganda. Sifat boros yang dimiliki oleh orang pelit bisa kita nilai dari cara penerapan uang yang mereka miliki. Orang pelit tapi boros biasanya mereka pelit jika berkaitan dengan kebutuhan orang lain namun jika pengeluaran itu untuk kepentingan pribadi, berapapun besarnya uang yang harus dikeluarkan bagi dia tidaklah suatu masalah. Contoh kasus: saya memiliki teman yang sangat hobi berbelanja baju ke hongkong dan singapore. Berbagai trend mode pakaian terbaru pasti dia ikuti dan dia beli, hobi yang mahal dan sekaligus pemborosan. Namun anehnya jika dia ini berurusan uang dengan orang lain; jangankan uang seribu, uang seratus perak pun dia permasalahkan. Contoh kasus aneh lainnya: saya memiliki saudara ipar, sebut saja si A, yang pelitnya sangat ekstrim namun juga boros. Dia bekerja di suatu perusahaan BUMN dengan gaji lumayan besar untuk seukuran anak muda seperti dia. Hobinya adalah membeli CD games dan mengkoleksi komik. Pernah suatu ketika dia membeli permainan lego untuk permainan anak umur 6-10 tahun berharga hampir 350 ribu. Dia membeli mainan lego itu didorong oleh rasa penasaran dan rasa suka belaka. Untuk hal-hal pribadi yang dia sukai, berapapun harganya dia mau keluarkan uangnya. Namun sifat pelitnya termasuk ekstrim. Hal ini terlihat untuk hal-hal yang sebenarnya remeh seperti contohnya ketika suatu saat istrinya menfotokopi KTP beberapa lembar, dia diberi kembalian berupa satu buah permen berhubung pegawai fotokopinya tidak punya uang receh 100 rupiah. Ketika istrinya sampai rumah, si A marah besar dan menyuruh istrinya mengembalikan permen itu ke toko fotokopi. Dia tidak mau tahu pokoknya uang 100 perak harus kembali.

Hidup di dunia ini hanya sementara saja, ibarat kata kita hidup hanya untuk sekedar menumpang minum. Kehidupan berjalan sangat cepat bagaikan mimpi. Alangkah bijaksananya jika kita hidup tidak terlalu berlebih-lebihan, jangan terlalu boros namun juga jangan terlalu pelit. Segala hal yang terlalu berlebihan tidaklah sehat dan baik bagi mental serta spiritual kita.

------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------