Minggu, 22 Juli 2012

Berkomunikasi dengan arwah melalui meditasi





Gambar: Osho Zen Tarot




Setelah sebelumnya saya menceritakan pengalaman berkomunikasi dengan arwah melalui mimpi, kali ini saya hendak berbagi pengalaman mengenai berkomunikasi dengan arwah melalui meditasi.

Jenis dan ragam teknik bermeditasi bermacam-macam, demikian pula pengalaman spiritual yang dialami oleh pelaku meditasi pun berlainan. Sebagaimana telah diketahui bersama, gelombang otak manusia terbagi menjadi 4 yakni: Beta, Alfa, Theta dan Delta. Ketika kita bermeditasi, pola gelombang otak kita akan berpindah-pindah dari Beta ke Alfa kemudian Theta dan terkadang jika proses meditasi kita benar-benar terfokus maka kita bisa berada dalam gelombang otak Delta dimana gelombang otak Delta ini kondisi hati, pikiran dan alam bawah sadar kita benar-benar rileks menuju ke kondisi semedhi.

Ketika kita mengalami proses perpindahan dari ke empat pola gelombang otak tersebut, kebanyakan dari kita akan mengalami suatu sensasi tersendiri. Ada sebagian besar orang yang melihat penampakan bola-bola cahaya, garis-garis cahaya yang bersilangan, penampakan kejadian di masa lalu maupun masa depan bahkan terkadang kita bisa bertemu dengan sosok orang-orang suci semacam nabi atau santo atau bahkan kita bisa bertemu dengan orang-orang yang sudah meninggal dunia. Ada sebagian besar ahli meditasi menganggap bahwasanya penampakan yang kita temui ketika bermeditasi tersebut hanyalah fatamorgana namun ada juga beberapa ahli meditasi yang berpendapat berbeda.

Beberapa kali saya mengalami suatu peristiwa dimana saya berkomunikasi dengan arwah melalui meditasi. Ada beberapa arwah yang saya memang kenal namun banyak juga yang saya tidak pernah bertemu dan tidak mengenalnya sama sekali. Ada suatu kejadian yang berkesan saya alami ketika saya tengah bermeditasi di pagi hari dimana pada saat itu saya bertemu dengan seorang gadis muda berambut ikal sebahu namun dalam kondisi dahinya terbelah sehingga terlihat sedikit otaknya menyembul keluar. Dia meminta saya menyampaikan suatu pesan kepada orang tuanya namun saya menolak karena beberapa alasan. Pertama, saya tidak mengenal dia sehingga akan sulit bagi saya untuk mengetahui alamat dan lokasi tempat tinggal keluarganya. Kedua, adapun jika saya bisa menemukan alamatnya maka tidak mudah bagi saya untuk meyakinkan keluarga untuk percaya akan pesan yang saya sampaikan.

Pada kali kedua saya bermeditasi, gadis muda tersebut kembali muncul dan kali ini dia menunjukan letak kuburan dan batu nisannya berada. Namun tetap saja saya tidak bersedia menyampaikan pesannya karena tugas dan tanggung jawab menyampaikan pesan yang bersifat gaib bukanlah hal yang mudah dikerjakan. Resiko penolakan dan penilaian negatif lainnya akan sangat mudah terpicu karena hal-hal gaib seperti ini tolok ukur pembuktiannya bagi semua pihak sangat tidak jelas dan absurd. Kali itu, saya hanya bisa mengirimkan dia doa agar dia lebih tenang di alam sana.

Cerita nyata di atas adalah sekelumit contoh pengalaman saya berkomunikasi dengan arwah melalui meditasi. Namun demikian, bukanlah tujuan saya dalam bermeditasi untuk bisa berkomunikasi dengan arwah yang sudah meninggal. Semua itu terjadi begitu saja tanpa direncanakan dan diinginkan.

Hal ini bukanlah suatu yang mustahil untuk bisa dialami oleh orang lain juga karena ketika kita tengah mengalami kondisi meditasi yang dalam, alam bawah sadar dan pikiran kita bersifat sangat reseptif (mudah menerima dan peka) terhadap hal-hal yang bersifat gaib dan spiritual.

------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------