Rabu, 04 Juli 2012

Beberapa jenis santet





Gambar: Spiro Tarot




Santet hampir bisa dikatakan bagaikan sebuah mitos, keberadaannya antara ada dan tiada. Sulit dibuktikan serta sulit dipercaya oleh kalayak umum karena sepak terjang santet nampak samar-samar. Misteri santet membuat banyak kalangan penasaran namun juga ngeri. Tak sedikit jatuh korban akibat salah tuduh dan fitnah akibat rasa ketakutan akan hal-hal yang berbau santet seperti yang pernah terjadi di Jawa Timur. Prilaku tak wajar dan ganjil dari seseorang bisa disalahartikan oleh pihak tertentu sebagai dukun santet.

Demi meredam kegelisahan masyarakat, pemerintah Indonesia pun kemudian menciptakan suatu delik hukum untuk melindungi korban santet serta memberikan hukuman bagi pelaku santet yang kesemuanya itu dicantumkan dalam pasal 255 RUUKUHP. Tindakan menyeret dukun santet ke dalam ranah tindak pidana kriminal memang terasa absurd karena parameter pembuktian secara kongrit dan nyata sangat sulit dilakukan. Tindak pidana santet hanya bisa dibuktikan secara abstrak dan berdalil pada dugaan-dugaan semata.

Pada kesempatan ini saya tidak akan membahas perihal dasar hukum tindak pidana santet. Saya hendak membahas prihal beberapa jenis santet sebagai pengetahuan tambahan bagi kita semuanya.

Gaung kengerian ilmu santet sudah ada semenjak ratusan tahun silam. Salah satu cerita rakyat yang sangat terkenal di abad ke 12 yakni tentang kemarahan Calon Arang di Desa Kedah Kediri adalah salah satu bukti dan contoh keberadaan ilmu santet di nusantara. Keberadaannya tidak hanya di Indonesia saja namun juga ada di beberapa negara lain seperti Filipina, Thailand, Vietnam bahkan sampai ke penjuru benua Afrika dan Amerika. Meskipun istilah dan tata cara ilmu santet berbeda-beda di setiap suku dan kepercayaan akan tetapi pada intinya semuanya memiliki tujuan yang sama yakni melukai bahkan menghancurkan fisik serta mental secara gaib.

Pada dasarnya ilmu santet terbagi menjadi dua yakni:
1. Ilmu Santet yang menggunakan medium
Ilmu santet ini biasanya memerlukan suatu medium berupa rambut korban, darah korban, baju korban, foto korban atau pernak-pernik yang bersifat pribadi dari diri si korban. Medium tersebut akan digabungkan dengan beberapa material yang bersifat magis berupa air dari mata air keramat, tali pocong, tanah kuburan, akar pepohonan tertentu dan sebagainya.

2. Ilmu Santet tanpa medium
Kutukan atau kesialan akibat disumpahi bisa digolongkan kedalam ilmu santet tanpa medium karena santet ini disampaikan melalui ritual doa tanpa memerlukan medium apapun kecuali cukup dengan menggunakan nama dari si korban sebagai pusat kosentrasi menghantarkan daya magis ilmu santet.



Gambar:
Foto Rontgen Korban Santet  berisi jarum di dalam tubuhnya yang secara medis sulit dijelaskan sebab musababnya.


Korban yang terkena santet tidak hanya melulu terkena penyakit atau kematian misterius namun bisa juga si korban akan mengalami kesialan beruntun dalam hidupnya yang kadang kala bisa bersifat menurun hingga 7 keturunannya. Semakin besar rasa dendam dan kebencian yang dimiliki oleh si pemilik ilmu santet biasanya akan semakin dahsyat penyakit atau kesialan yang dialami oleh si korban.

Ada sebuah kisah nyata yang disaksikan oleh saya sendiri perihal dampak ilmu santet yang menyebabkan suatu kesialan bagi si korbannya. Peristiwa nyata ini baru saja terjadi dan puncaknya di bulan April 2012 yang lalu.

Korban santet sebut saja A, dia adalah seorang tenaga kerja asing dari negera tetangga yang menduduki posisi yang sangat tinggi di sebuah hotel berbintang. Si A ini memiliki sifat pemarah, ringan tangan, kasar dan tinggi hati. Apabila dia sedang marah, tidak segan-segan dia melemparkan barang bahkan melemparkan telepon ke muka para bawahannya. Sikap pemarah A yang sudah di luar ambang kewajaran tersebut pernah diadukan oleh pihak serikat pekerja hotel ke Depnaker dan bahkan Depnaker telah memberikan surat peringatan namun sikap A tetap saja tidak berubah. Anehnya bos pemilik hotel tersebut seakan menutup mata dan tidak melakukan tindakan apapun sehingga sikap kasar si A malah semakin menjadi-jadi.

Sampai pada akhirnya, ada seorang paranormal yang melamar kerja dan kemudian ditrima menjadi salah satu assistennya. Sikap kasar si A ini rupanya juga diterapkan kepada paranormal tersebut. Tak hanya sekali dua kali si A ini slalu berkata di depan forum rapat dan juga di depan si paranormal tersebut bahwa dia itu kebal santet.

Karena si paranormal itu mulai muak dan tidak tahan dengan sikap si A yang cenderung bersikap dzalim maka kemudian si paranormal ini memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut. Namun demikian, ceritanya tidak hanya selesai sampai di situ saja.

Sepeninggalnya paranormal dari hotel tersebut, si A mulai ditimpa kesialan beruntun. Kesialan beruntun yang juga dialami oleh keluarganya. Dimulai dari setelah 2 minggu paranormal itu keluar dari pekerjaannya, anak lelaki bungsunya yang masih berusia sekitar 14 tahun tertangkap basah sedang dicabuli oleh seorang pria dewasa di hotel yang sama dimana dia bekerja. Benar-benar sial dan memalukan !!

Kemudian apapun pekerjaan dan usaha yang dilakukan oleh si A selalu dirundung kegagalan dan kerugian. Hingga pada puncaknya di bulan April 2012 dia diusir dan dipecat paksa dengan sangat tidak hormat oleh serikat pekerja karena dia melakukan kesalahan fatal.

Moral cerita di atas adalah: bisa jadi si A ini merasa kebal santet namun hukum karma pada akhirnya membuat dia mudah diserang santet yang berbentuk aib, kesialan dan rasa malu. Dia termakan oleh kesombongan dirinya sendiri.

Saya sebagai orang yang meyaksikan fenomena ini pun bagaikan percaya tidak percaya namun kok nyata adanya. Kelihatannya tidak masuk di akal namun demikianlah kehidupan manusia. Banyak hal misterius yang masih belum bisa dicerna oleh akal pikiran manusia.
------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------