Wednesday, August 17, 2011

Dua jenis tarekat kejawen






Di dalam adat jawa dikenal dua jenis tarekat kejawen yakni Kanoman dan Kasepuhan. Setiap jenis memiliki syarat prasyarat, lelaku ritual dan mantra yoga tertentu yang bersifat rahasia yang biasanya diturunkan dari guru ke murid melalui proses inisiasi.

Kanoman lebih bersifat olah kanuragan dimana para penganutnya memperdalam tarekat kejawen jenis ini semata-mata untuk memperoleh kesaktian mandra guna yang bersifat kemampuan fisik seperti : kebal senjata, bisa menghilang, bisa menggendam orang lain dan sebagainya. Lelaku ritual berupa meditasi semedi, tarekat puasa dan olah kanuragan dilakukan secara berkesinambungan hingga mencapai level tertentu. Proses inisiasi dari guru ke murid sangat diperlukan karena pada proses tersebut terjadi transfer ilmu secara personal. Semua jenis kanoman ada pantangan dan syarat tertentu yang harus dipatuhi seumur hidup bagi yang mendalaminya.

Sedangkan Kasepuhan bersifat ilmu kebatinan paranormal dimana ilmu yang dipelajarinya lebih menjurus pada ilmu-ilmu kasunyatan atau kegaiban. Tarekat kasepuhan lebih berat dibandingkan kanoman karena selain ritual berupa puasa, meditasi semedi dan merapalkan mantra-mantra yoga rahasia namun juga sila atau moral, syarat dan pantangan serta ritual kasepuhan intensitasnya membutuhkan proses waktu yang panjang. Kedisiplinan memegang faktor penting keberhasilan meraih pencerahan. Keuletan dan daya tahan dalam memegang teguh dan menjalani syarat prasyarat lelaku akan sangat mempengaruhi kematangan ilmu kasepuhan yang bersangkutan. Tahap inisiasi dalam kasepuhan merupakan faktor penting karena dalam proses tersebut terjadi penurunan ilmu dari guru ke murid berupa mantra-mantra yoga tertentu yang bersifat sangat rahasia. Dalam tahapan inisiasi selanjutnya ada suatu proses buka tutup simpul-simpul chakra yang akan memampukan si murid membuka tabir dunia gaib. Begitu juga kasepuhan, ada pantangan dan syarat yang harus dipatuhi seumur hidup bagi orang yang mendalaminya.

Dalam dunia Kasepuhan, faktor keturunan biasanya akan semakin memperkuat daya linuwih batin si pelakunya karena selain faktor genetik ada sifat turunan demikian juga proses kematangan ilmu akan berkembang dari generasi satu ke generasi selanjutnya. Proses keturunan bisa terjadi dari orang tua menurun ke anak atau dari kakek nenek menurun ke cucu-cucunya. Namun biasanya, semakin kuat ilmu kasepuhan yang dimiliki seseorang maka proses penurunan ilmu bisa terjadi pada setiap generasi turun temurun tak terputus. Ilmu-ilmu kasepuhan langka yang bersifat sangat rahasia pun biasanya hanya bisa diberikan kepada keturunan satu darah sendiri dan tidak bisa diberikan di luar klan atau kelompoknya. Oleh sebab itulah, tak jarang ilmu-ilmu kasepuhan sakti yang langka pada akhirnya punah karena faktor pupusnya keturunan.

Biasanya ketika seseorang yang pernah memperdalam Kanoman/Kanuragan yang kemudian orang tersebut ingin memperdalam ilmu kasepuhan maka proses pembersihan perlu dilakukan karena ilmu kanoman dan ilmu kasepuhan tidak bisa disatukan. Bilamana pembersihan tidak dilakukan maka bisa mengakibatkan hal-hal yang tak diinginkan seperti : menjadi gila atau sakit ingatan dan semacamnya. Oleh sebab itu, sebelum menentukan pilihan kanoman atau kasepuhan maka ada baiknya diperlukan kehadiran guru spiritual sebagai pembimbingnya agar ilmu yang diperdalam nantinya bisa selaras dan bermanfaat baik bagi dirinya sendirinya maupun orang di lingkungannya.

------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------