Sunday, February 24, 2013

Dilabrak karena ramalan perceraian

Saya bukan jenis orang yang menyetujui suatu bentuk perselingkuhan namun saya adalah orang yang realistis dan praktis dalam menjalani kehidupan. Hubungan cinta kasih yang penuh dengan masalah-masalah rumit, seringkali harus diselesaikan dengan cara-cara yang ekstrim.


Saya pernah dilabrak karena ramalan perceraian oleh salah satu istri klien yang merasa tidak terima. Peristiwa ini terjadi di rentang tahun 2011 yang lalu. Ketika itu saya bertemu dengan 2 orang wanita untuk berkonsultasi di sebuah mall di daerah Jakarta, sebut saja kedua wanita itu si A dan si B. Setelah kami berkenalan dan berbincang-bincang, ternyata si A ini adalah istri dari salah seorang klien saya yang bernama si C yang telah lama menghilang tanpa kabar. Ternyata kedatangan si A ini bertujuan untuk melakukan konfirmasi dan bantahan sekaligus dia ingin tahu lebih banyak perihal diri saya. Kemudian terjadilah perbincangan yang lebih tepatnya adu argumentasi secara terselubung berkaitan dengan ramalan perceraian yang pernah saya sampaikan kepada si C di sekitar tahun 2008. Perbincangan diantara saya dengan si A ini disaksikan oleh temannya di sebuah cafe pada malam itu.

Latar belakang dari permasalahan ini bermula ketika klien saya si C berkonsultasi ramalan tarot dengan saya di sekitar tahun 2008. Dia mengalami banyak pertikaian dan masalah cinta kasih rumit lainnya sehingga dia memerlukan suatu masukan dan pandangan. Sebelum mereka menikah pun, keluarga besar sempat menentang pernikahan yang hendak mereka laksanakan. Ketika saya menerawang, meramal tarot dan kemudian memperhitungkan tanggal lahir dari si C beserta istrinya (si A), saya melihat bahwasanya nantinya di rentang bulan Juli 2010 mereka akan mengalami suatu perceraian. Ada beberapa kali sesi konsultasi antara saya dengan si C terkait dengan kemelut rumah tangganya hingga kemudian si C menghilang tanpa kabar dan baru kemudian saya mendapatkan kabar terbaru dari istrinya yang datang berkonsultasi dengan saya di malam itu.

Si A (istri si C) menceritakan bahwasanya memang dia dan suaminya sempat bercerai pada bulan Juli 2010 persis seperti yang telah saya ramalkan dua tahun sebelumnya namun kemudian pada bulan November 2010 mereka kembali rujuk. Dengan adanya proses rujuk tersebut Si A ini rupa-rupanya ingin membuktikan bahwa ramalan saya salah. Ada beberapa perbincangan yang cukup menarik terjadi antara saya dengan si A dan disaksikan langsung oleh si B (teman si A yang pada malam itu turut mendampingi si A).

Saya (Priyashiva Akasa) : " Apabila suami istri sudah tidak ada kecocokan, menurut pandangan saya akan lebih baik keduanya ikhlas bercerai agar tidak saling menyakiti dan menyiksa diri. Apalagi bila berbagai upaya perbaikan sudah dilakukan namun semuanya tetap tidak berubah dan terus menerus terjadi keributan. Dengan ikhlas melepaskan pasangan maka akan memberi kesempatan masing-masing kedua belah pihak bisa menemukan orang lain yang lebih sesuai sehingga masing-masing bisa berbahagia dengan pasangan barunya."

Si A (istri si C) menjawab: " Meskipun pernikahan itu slalu ribut dan banyak masalah namun si istri bisa tetap bahagia hidup dengan suaminya, kenapa tidak? Biarkan saja suami istri itu tetap bersatu dalam pernikahan!!!"

Saya (Priyashiva Akasa) : " Jika begitu, yang bahagia kan... hanya pihak istrinya saja. Bagaimana dengan si suami? Apakah suami bisa bahagia dengan suatu pernikahan yang selalu ribut dan banyak masalah? Kehidupan rumah tangga itu untuk bisa harmonis dan bahagia harus ada keseimbangan dalam memberi dan menerima. Jika salah satu bahagia maka yang lain juga harus bahagia. Kebahagiaan tidak bisa hanya dinikmati oleh salah satu pihak saja."

Bukanlah sebab mentang-mentang saya seorang laki-laki maka kemudian dengan serta merta saya membela si C selaku suami hanya karena kami sama-sama lelaki. Dalam hal ini tidak ada masalah gender atau hal-hal yang berkaitan dengan masalah feminisme. Segala pandangan saya yang terkait dengan ramalan perceraian ini benar-benar obyektif.  Perspektif yang saya utarakan pun murni dari hasil terawangan, analisa kejiwaan dan penilaian sifat serta sikap dari semua pihak yang terlibat. Saya sampaikan pendapat kepada si A secara logis, sistematis dan menekan nilai-nilai intektual tanpa emosi sedikit pun.

Setelah mendengar penjelasan dari saya yang demikian itu, si A kemudian pamit pergi ke toilet. Lalu saya katakan kepada temannya si A ini yakni si B, " Tuh kan... Benar kata saya. Dia itu tidak pernah merasa salah dan slalu memposisikan diri sebagai orang yang paling benar. Tidak heran jika suaminya slalu merasa tertekan hidup bersama wanita semacam dia." Si B ini pun mengiyakan kata-kata saya bahkan si B berpendapat bahwasanya selama si A dan si C menikah, si A memang terlalu dominan dalam menjalani kehidupan rumah tangga sehingga si C sebagai seorang suami merasa mandul dalam berperan sebagai kepala rumah tangga. Orang tua si C ini bahkan merasa tidak nyaman setiap kali tinggal bersama mereka.

Si A ini sempat melontarkan suatu penilaian bahwa ternyata suaminya selama ini bisa berani mengambil keputusan bercerai karena suaminya terhasut oleh ramalan perceraian. Dia menuduh bahwa sayalah dibalik semua tindak tanduk suami yang menyimpang. Dia juga berujar bahwa suami itu memang tipe pria yang mudah terpengaruh omongan orang lain. Saya tidak menjawab dan saya juga tidak berkomentar dengan tuduhan yang dia lontarkan tersebut. Saya tidak ingin berdebat panjang lebar dengan seorang wanita setengah gila yang egois karena nantinya hanya akan mempermalukan harga diri saya di depan banyak orang.

Si A ini juga sempat melontarkan suatu pertanyaan yang bersifat provokatif. Dia menanyakan pendapat saya bagaimana jika dia pun melakukan perselingkuhan dengan salah satu teman pria di kantornya sebagaimana suaminya juga melakukan perselingkuhan dengan cara yang sama. Saya jawab, " Kenapa tidak? Silakan saja dilakukan sepanjang kalian berdua bahagia dalam menjalin cinta kasih sehingga dengan demikian mbak A ini bisa lebih cepat ikhlas melepaskan suami untuk bercerai karena mbak sudah menemukan pasangan yang lebih baik daripada suami." Saya bukan jenis orang yang menyetujui suatu bentuk perselingkuhan namun saya adalah orang yang realistis dan praktis dalam menjalani kehidupan. Hubungan cinta kasih yang penuh dengan masalah-masalah rumit, seringkali harus diselesaikan dengan cara-cara yang ekstrim.

Bagi saya, peristiwa di atas bagaikan suatu pertunjukan ketoprak humor. Coba anda pikirkan ! Bagaimana mungkin seorang pria yang sudah berusia lebih dari 40 tahun bisa terpengaruh masukan dari saya untuk melakukan perceraian padahal saya dan suaminya hanya bertemu kurang lebih 4 kali pertemuan saja? Lagipula jauh sebelum suaminya si A ini datang berkonsultasi dengan saya, mereka berdua sudah mengalami konflik bertahun-tahun lamanya bahkan semenjak awal mereka hendak menikah sudah sering terjadi keributan tak berujung. Apa yang saya terawang dan saya ramalan semua itu adalah semata-mata cerminan akan kehidupan suami istri itu sendiri yang memang kacau balau. Bahkan jika diperhitungan secara spiritual, mereka berdua itu memang tidak diperbolehkan menjadi pasangan suami istri karena hanya akan berbuah tragedi. Masukan dari saya semata-mata bersifat sebagai gambaran dan panduan dalam bersikap dimana keputusan akhir sepenuhnya tetap berada di tangan si C sendiri. Saya yakin si C itu sebelum berkonsultasi, sebagai suami yang sedang galau dia sudah memiliki keputusan dan pendapat sendiri. Dia datang kepada saya hanyalah untuk mencari dukungan penguat hati dan keyakinan akan langkah yang ingin dia tempuh. Sedangkan si A sebagai istri termasuk wanita yang egois dan mau menang sendiri, ini terbukti dengan sikap dia yang hanya bisa menyalahkan saya dan ramalan tanpa mau melakukan intropeksi diri.

Kemudian saya sampaikan kepada si B selaku temannya si A bahwa meskipun si A dan si C bisa rujuk di bulan November 2010 namun kelak di rentang bulan November 2014 nanti mereka akan kembali bercerai. Mereka berdua hanya mengulang siklus lingkaran setan yang sama. Selama si A sebagai istri tidak merubah sikap-sikapnya yang negatif (egois, merasa diri benar, slalu menyalahkan orang lain dan keadaan, dominan, pendendam, harga diri tinggi dan bermulut pedas) maka proses kehidupan rumah tangga mereka akan tetap sama, berputar-putar dalam roda nasib cinta kasih penuh kesialan dan perselingkuhan.

Beberapa pekan kemudian ketika saya bertemu dengan suami si A ini, saya tegur dia berkaitan dengan pertemuan yang telah terjadi antara saya dengan istrinya. Saya sampaikan rasa ketidaksukaan saya terhadap si C ini. Tidak seharusnya bagi si C ini menyampaikan masukan dan pendapat saya kepada istrinya karena sama saja dia mengadu domba saya dengan istrinya. Isi konsultasi dan pembicaraan antara saya dengan dia sudah seharusnya bersifat sangat rahasia. Istrinya bisa bercerita secara terperinci isi semua ramalan saya menandakan bahwa si suami ini mengungkapkan semua kepadanya. Dia selaku suami tidak sepantasnya menggunakan ramalan dan masukan saya sebagai alat untuk menekan istrinya agar dia bisa bercerai karena perbuatan tersebut adalah tindakan pengecut. Mengingat mereka berdua telah berusia kepala 4 maka sudah selayaknya jika mereka berdua mampu menyelesaikan masalah internal rumah tangganya secara mandiri dan secara lebih dewasa tanpa melibatkan orang asing apalagi sampai menyalahkan orang lain yang berniat membantu mereka.

------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------

Sunday, February 17, 2013

Arti mimpi bulan bertemu matahari

Apabila seseorang bermimpi yang ada kaitannya dengan bulan, bintang dan matahari maupun benda-benda langit lainnya, hal tersebut menandakan bahwasanya yang bersangkutan akan mengalami suatu peristiwa besar yang bisa merubah dan berpengaruh bagi dirinya sendiri maupun orang-orang yang berada di sekelilingnya.

Saya memiliki pengalaman pribadi yang terkait dengan mimpi yang demikian beberapa tahun yang lampau. Namun mimpi tersebut bukan saya yang mengalaminya namun almarhum bapak. Bapak saya meninggal dunia di tahun 1983 pada hari Senin Kliwon. Sebagai seorang figur yang memiliki kemampuan daya linuwih, beliau memiliki beberapa firasat kematian beberapa bulan sebelum kejadian. Begitu banyak pertanda dan firasat muncul yang memberitahukan bahwa beliau akan segera meninggal. Demikian juga beberapa saudara seperguruan beliau sudah melihat tanda-tanda kematiannya.

Tepatnya tiga bulan sebelum kematian bapak saya, beliau bermimpi melihat bulan bertemu matahari. Arti mimpi bulan bertemu matahari merupakan firasat kematian. Setelah kedatangan mimpi tersebut, beliau memperingatkan kepada kami semua agar sekiranya kami semua siap-siap menghadapi hal-hal buruk sepeninggal beliau. Bagi kami yang belum bekerja, disarankan agar segera mencari pekerjaan sedangkan bagi kami yang masih pacaran disarankan oleh beliau agar segera menikah karena beliau berujar bahwasanya usianya tidak akan lama lagi. Dan memang beliau benar-benar meninggal dunia tiga bulan sesudah mimpi itu muncul.

Sudah menjadi kebiasan bagi bapak saya, apabila beliau selesai melakukan suatu ritual atau mendapatkan suatu wangsit maka tak lama kemudian beliau akan bercerita kepada kami dan berbagi pandangan. Kesan-kesan mistisnya begitu mendalam sehingga kini saya masih bisa merasakan getarannya. Dulu saya masih kecil sehingga saya belum bisa memahami benar peristiwa-peristiwa mistis yang melingkupinya. Namun kini setelah saya memiliki kemampuan yang sama dengan beliau, saya baru bisa merasakan dan memahami wangsit-wangsit yang biasanya beliau terima. Roda nasib seakan kembali berputar namun sekarang giliran saya yang menjalani putarannya.

Ada beberapa firasat lainnya yang beliau rasakan sebelum beliau meninggal. Salah satunya akan saya ceritakan di postingan berikutnya. Peristiwa mistis yang demikian ini, menurut pandangan saya perlu diceritakan dengan harapan agar sekiranya orang lain bisa memetik pelajaran penting darinya.

------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------

Monday, February 11, 2013

Misteri penampakan hantu pocong

Fenomena penampakan pocong di seantero nusantara memiliki sejarah yang panjang dan telah berumur berabad-abad. Konon misteri penampakan pocong sudah ada di masa kerajaan mataram islam di jawa. Memang keberadaan pocong tidak lepas dari budaya islam karena hanya masyarakat yang memeluk agama Islam saja yang mewajibkan mayat dibalut dengan kain kafan ketika dimakamkan. Maka tidak mengherankan apabila penampakan hantu pocong lebih dikenal dan menjadi semacam mitos di daerah-daerah yang menganut agama Islam. Penampakan pocong tidak hanya ada di Indonesia saja namun di Malaysia mitos penampakan hantu ini juga ada. Di Malaysia hantu pocong lebih dikenal dengan nama hantu bungkus atau hantu punjut.

Hantu pocong merupakan sesosok hantu yang sangat fenomenal. Keberadaannya antara ada dan tiada. Namun dari sekian banyaknya jenis hantu di nusantara, hanya sosok pocong saja yang paling terkenal dan paling menakutkan padahal jika dilihat dari bentuk dan perwujudannya termasuk sederhana. Hanya saja yang seringkali menakutkan kesannya karena beberapa pocong menampakan wujudnya dengan wajah terbuka disertai tatapan mata kosong atau terkadang melotot. Keberadaan hantu pocong yang misterius  membuat sebagian besar masyarakat modern mengganggapnya hanya sekedar mitos dan legenda.

Saya ingin menjelaskan fakta dan beberapa hal berdasarkan pengalaman pribadi terkait sosok hantu pocong dimana ada beberapa gambaran keliru perihal hantu pocong. Hal yang pertama adalah hantu pocong yang sebenarnya tidak berjalan dengan meloncat-loncat. Hantu pocong yang meloncat-loncat hanya ada di adegan sebuah film horror saja dimana hal tersebut dibuat demikian agar memudahkan bagi aktor pemeran pocong dalam berjalan atau memberikan efek dramatis. Hantu pocong yang asli, mereka berjalan dengan menyeret kakinya. Bunyi seretan kaki-kaki pocong sangat khas karena terkesan lambat dan seolah terbebani oleh sesuatu yang berat. Ada beberapa penampakan pocong yang melayang namun kebanyakan dari mereka hanya diam saja tak bergerak.

Hal lainnya, kemunculan hantu pocong tidak slalu harus di malam hari. Di pagi, siang maupun sore pun bisa menampakan diri namun hantu pocong biasanya lebih sering muncul di antara jam 1 dini hari hingga jam 4 subuh sedangkan sore hari kebanyakan terlihat diantara adzan maghrib dan adzan isya'. Kemunculan hantu pocong merupakan suatu tanda akan adanya suatu bencana atau musibah atau penyakit atau akan ada yang meninggal di daerah tertentu.

Kemunculan hantu pocong juga biasa terdapat di tempat-tempat mencari pesugihan. Fenomena hantu pocong meludah kebanyakan ada di daerah-daerah pesugihan. Jika seseorang yang sedang mencari pesugihan biasanya akan dihadapkan pada beberapa jenis penampakan sebagai batu ujian sebelum orang tersebut lolos dan mendapatkan pesugihan yang diinginkannya. Hantu pocong akan meludahi seseorang yang mencoba mendekatinya dan daerah kulit manusia yang terkena ludahnya akan menjadi koreng atau membusuk.

Penampakan hantu pocong bentuk dan wujudnya sangat bergantung pada kondisi akhir kematian si pocong tersebut. Arwah-arwah manusia yang meninggal secara tragis biasanya akan muncul berwujud pocong yang kotor dan bermuka menyedihkan. Namun ada juga yang terbungkus rapi dan biasanya penampakan hantu pocong yang demikian ini merupakan pertanda akan terjadi sesuatu. Ada kalanya kemunculan hantu pocong di dalam rumah ada kaitannya dengan arwah dari saudara atau orang tua yang bersangkutan. Arwah tersebut merasa prihatin dan kawatir sehingga arwah itu mencoba memberi suatu peringatan sebagai wujud kepedulian.

Di postingan artikel berikutnya, akan saya ceritakan beberapa pengalaman mistis penampakan hantu pocong dimana saya pernah melihatnya di teras mesjid dan beberapa penampakan lainnya terkait firasat kematian dan godaan ketika melakukan suatu ritual.

------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------

Saturday, February 9, 2013

Mimpi firasat kematian

Kejadian ini saya alami tahun 2012 yang berkaitan dengan ibu mertua kakak. Pada malam dini hari, saya bermimpi datang bertamu di rumah ibu mertua kakak saya di Yogyakarta. Saya disambut dengan ramah dan kami berbincang-bincang sesaat di teras rumahnya. Namun anehnya, di dalam mimpi tersebut justru dia yang berpamitan dan menyampaikan suatu pesan singkat padahal saya lah yang seharusnya berpamitan karena saya datang sebagai tamu di rumahnya. Ketika terbangun dari tidur, saya sendiri heran mengapa saya bisa bermimpi yang demikian itu padahal saya dengan ibu mertua kakak tidak begitu akrab bahkan sudah lebih dari 9 tahun lamanya saya tidak pernah bertemu apalagi berkomunikasi.

Namun ketika saya teringat simbol-simbol di dalam mimpi tersebut, segera saja di pagi harinya saya menghubungi kakak dan menyampaikan pesan bahwasanya akan lebih baik apabila kakak dan suaminya segera pulang ke Yogyakarta untuk menjenguk ibu mertuanya. Menurut pandangan saya, ibu mertuanya akan segera meninggal dunia. Suatu pesan singkat dan pamitan yang diutarakan oleh ibu mertuanya di dalam mimpi merupakan suatu simbol perpisahan. Pada saat itu, kakak tidak percaya dan hanya menganggap sebagai gurauan belaka. Namun 40 hari kemudian, ibu mertuanya benar-benar meninggal dunia disebabkan oleh serangan stroke mendadak. Seandainya saja kakak dan suaminya mau mendengarkan anjuran saya untuk segera pulang ke Yogyakarta, setidaknya mereka bisa bertemu muka dan berbicara untuk terakhir kalinya sebelum ibu mertuanya meninggal mendadak.

Setelah kejadian tersebut, saya baru menyadari mengapa almarhumah ibu mertua kakak justru menyampaikan pesan melalui mimpi kepada saya bukannya kepada anaknya sendiri dikarenakan sayalah yang paling peka secara spiritual sehingga pesan ghaib lebih mudah tersingkap. Di dalam spiritualitas Islam, ada suatu keyakinan bahwasanya ketika seseorang akan meninggal dunia maka 40 hari sebelumnya arwah dia sudah berada di ambang dua dunia. Dan hal ini bukan kali pertama, saya menerima pesan-pesan ghaib baik secara mimpi, bisikan maupun bertemu langsung dengan beberapa arwah. Ada yang saya kenal namun banyak juga yang saya sendiri tak pernah bertemu sebelumnya. Mereka berusaha berkomunikasi dengan kita yang masih hidup dengan tujuan meminta bantuan dan melepaskan suatu beban yang belum sempat mereka tuntaskan sewaktu mereka masih hidup. Mereka tidak bermaksud menakuti kita karena sebenarnya mereka bisa demikian bukan karena mereka menjadi arwah gentayangan.



------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------

Saturday, February 2, 2013

Ilmu perewangan dalam kebatinan kejawen




Dalam ilmu olah kebatinan di dunia kejawen dikenal suatu ilmu yang bernama perewangan. Perewangan berasal dari kata rewang, dalam bahasa Indonesianya disebut bantuan atau pembantu. Ilmu perewangan dalam dunia kebatinan kejawen di dunia modern disebut juga sebagai cenayang arwah. Sebagaimana yang pernah saya ulas di postingan berikutnya, ada dua jenis cenayang arwah dan salah satunya ini disebut ilmu perewangan.

Di jaman dahulu, ilmu perewangan hanya diberikan secara turun temurun atau kalangan sendiri secara tertutup. Ilmu perewangan pun memiliki beberapa aliran, sekte atau klan. Hingga sekarang, ilmu semacam ini masih banyak dipraktekan di daerah Solo, Yogyakarta dan sebagian kota-kota lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ketika seseorang hendak mendalami ilmu ini maka dia terlebih dulu harus menjalani suatu inisiasi dari gurunya. Ada ritual, tirakat, puasa dan hal-hal lain dimana ragam serta jenisnya sangat bergantung pada aliran kebatinan kejawen yang dipilihnya. Ada beberapa tahapan yang mesti dilalui oleh seorang murid sebelum pada akhirnya dia bisa mendapatkan ilmu tertinggi. Setiap tingkatan ilmu bisa memakan jarak waktu bulanan bahkan tahunan, cepat atau lambatnya seorang murid dalam menguasi ilmu ini sangat bergantung pada kesiapan mental spiritual yang bersangkutan atau juga bisa ditentukan oleh sang guru. Biasanya seseorang yang memiliki bakat turunan, dia mampu menguasai ilmu perawangan secara lebih cepat dibandingkan mereka yang baru saja mendalami ilmu ini. Seringkali ilmu yang didapatkan oleh seorang keturunan bisa melebihi ilmu yang dimiliki oleh nenek moyangnya. Ilmu perewangan adalah ilmu langka dan berada di dalam ambang kepunahan. Tradisi lisan dan larangan menuliskan ilmu perawangan menyebabkan ilmu ini tidak terdokumentasikan dengan baik sehingga apabila seorang ahli ilmu perewangan meninggal, ilmu yang dikuasainya akan ikut terbawa mati.

Ilmu perewangan merupakan suatu jenis cenayang arwah dimana seseorang yang menjalani ilmu ini, dia membutuhkan bantuan roh, jin atau entitas makluk lain untuk bisa menembus alam ghaib. Di dalam islam makhluk lain itu seringkali disebut sebagai khodam atau jin sedangkan dalam dunia spritual china ada yang menyebutnya sebagai lian dan lain sebagainya. Fungsi lain dari ilmu ini adalah untuk berkomunikasi dengan arwah yang sudah meninggal, ramalan nasib, dan melakukan hal-hal lain yang bersifat supernatural. Seseorang yang sedang mempraktekan ilmu perewangan ini biasanya mengalami kesurupan atau kerasukan arwah atau entitas tertentu. Arwah atau entitas yang merasukinya bisa berganti-ganti atau tetap sama bergantung pada jenis ilmu dan aliran perewangan yang dikuasainya.

Tatkala pertama kali seseorang menjalani ilmu perewangan ini, dia akan melakukan suatu kontrak dengan arwah atau entitas lain sebagai bentuk kerja sama. Kerja sama ini bersifat mengikat namun terkadang tidak bisa diturunkan. Dalam kasus-kasus tertentu arwah atau entitas tersebut menuntut orang yang bersangkutan untuk mengunjungi lokasi tempat tinggal sang arwah atau entitas itu minimal satu kali dalam seumur hidup. Di dunia arwah atau entitas terdapat level-level kasta dimana semakin tinggi level kasta suatu entitas maka biasanya dia hanya mau bekerja sama dengan manusia yang memiliki level ilmu spiritual yang tinggi pula. Ada suatu ikatan takdir dan nasib yang memengaruhi ikatan antara suatu entitas dengan manusia dalam hal ini.

Ilmu perewangan termasuk ke dalam golongan ilmu kebatinan yang bersentuhan dengan hal-hal mistis ghaib sehingga hal ini berbeda sekali dengan ilmu kanuragan dimana ilmu kanuragan bertujuan untuk memperoleh kesaktian yang bersifat fisik. Seseorang yang hendak mendalami ilmu spiritual kejawen harus memilih salah satunya : ilmu kebatinan atau ilmu kanuragan. Karena ke dua ilmu tersebut sulit untuk bisa disatukan. Jika seseorang sudah terlanjur memperdalam ilmu kanuragan, biasanya dia harus melakukan ritual pembersihan terlebih dulu sebelum dia mempelajari ilmu kebatinan. Ilmu kebatinan memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi dimana seseorang yang mendalaminya harus memiliki komitmen jangka panjang, kedisiplinan, kesiapan dan kebersihan mental spiritual serta fisik.

------------------------------------
Untuk berkonsultasi dengan Priyashiva Akasa Dwijendra/Priyashiva Akash, anda bisa menghubungi 
Telp/WA: +62 856 70 345 22 (Syarat & Ketentuan Berlaku)  

Priyashiva Akasa Dwijendra
-------------------------------
YouTube Channel :
Acara TV Priyashiva Akasa Dwijendra

----------------------------------